-->

Take the time to know what real love is! Because time is the only one who capable of understanding how great Love is...

Sabtu, 15 Oktober 2011

PELATIHAN OSIS 2011/2012

Pelatihan OSIS merupakan agenda rutin pengurus OSIS SMA N 1 Payangan untuk meregenerasi kepengurusan OSIS. Seleksi OSIS tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana untuk tahun ini seleksi OSIS dimulai dari kuesioner, interview, dan terakhir tes tulis. Setelah ditentukan yang berhasil lolos seleksi, maka diadakan pelatihan. Pelatihan diadakan selama 4 hari dari tanggal 15 Oktober 2011 sampai dengan 18 Oktober 2011.
Hari ini, 15 Oktober 2011, OSIS SMA Negeri 1 Payangan mengadakan kemah bersama. Kemah ini dilaksanakan serangkaian acara seleksi pengurus OSIS baru periode 2011/2012 yang juga akan dilanjutkan dengan perayaan HUT EKAPAYSMA yang ke-12.
Kemah hari ini berjalan dari pukul 15.00. Acara pertama diisi dengan kerja bakti yang kemudian malam harinya diisi pleh Pembina OSIS, yaitu Pak Gung Wicaksana, pak Karyawan, dan pak Suada. Khusus yag diisi oleh pak Suada, semua anggota OSIS have fun, karena diawali dengan senam dan peregangan. Kemudian dilanjutkan dengan penggalian bakat dari beberapa calon OSIS.
Dengan diadakannya kemah bersama ini diharapkan akan tercipta suasana kekeluargaan diantara siswa dan dan guru khususnya antara anggota OSIS dan pembina OSIS.
Materi yang diberikan selama pelatihan seputar kegiatan OSIS yang akan mereka hadapi selama satu tahun ke depan, terutama mengenai kepemimpinan.
Satu lagi hal yang baru tahun ini, yaitu pelatihan OSIS ditutup dengan berbagi pengalam dari pengurus lama yang diselimuti derai air mata dan menyanyikan lagu If I Let You Go...

Semoga OSIS yang baru jauh lebih baik dari yang sebelumnya dan masih banyak pekerjaan yang menunggu di depan.

Tetap semangat!!!!

cheeeeeeerrrrrssssssss...

Kamis, 06 Oktober 2011

PRAMUKA

http://www.google.co.id/imgres?q=pramuka&hl=id&client=firefox-a&hs=mAk&sa=X&rls=org.mozilla:en-US:official&biw=1280&bih=608&tbm=isch&prmd=imvnsb&tbnid=ugWDQrN4fx30IM:&imgrefurl=http://www2.rri.co.id/index.php/component/content/article/44-index-berita-terbaru/2485-giliran-pramuka-serukan-anti-korupsi&docid=dCGaabixer4tRM&w=400&h=372&ei=xJqOTpnnPMLQrQeysIGJAQ&zoom=1&iact=hc&vpx=167&vpy=278&dur=378&hovh=216&hovw=233&tx=136&ty=126&page=1&tbnh=112&tbnw=120&start=0&ndsp=22&ved=1t:429,r:8,s:0

http://www.google.co.id/imgres?q=sman+1+payangan&hl=id&client=firefox-a&hs=JWP&rls=org.mozilla:en-US:official&biw=1280&bih=608&tbm=isch&tbnid=RuoW7dk2wFdIZM:&imgrefurl=http://www.kelas-online.net/index.php%3Fcal_m%3D1%26cal_y%3D2011&docid=sHiQ0ss9WrOwJM&w=50&h=46&ei=-JqOTsCWLMrQrQfG17WHAQ&zoom=1&iact=hc&vpx=781&vpy=312&dur=1958&hovh=46&hovw=50&tx=83&ty=22&page=5&tbnh=46&tbnw=50&start=79&ndsp=21&ved=1t:429,r:4,s:79
Salam Pramuka!!!

Hari ini, 7 Oktober 2011 merupakan hari yang sangat dinanti-nanti dan merupakan salah satu hari bersejarah bagi SMA Negeri 1 Payangan. Karena pada hari ini diadakan penilaian terhadap Gugus Depan Pramuka SMA negeri 1 Payangan, Ambalan Sahadewa-Giri Putri. Penyambutan terhadap juri dilakukan dengan sederhana, yaitu berupa pengalungan bunga dan tarian Sekar Jagat yang dilakukan oleh anggota Pramuka SMA N 1 Payangan. Meskipun penilaian dimulai siang hari, yaitu dari jam 13.30 Wita tetapi semangat anggota pramuka tetap membara seperti api unggun. Selama penilaian, anggota Pramuka SMA Negeri 1 Payangan dihujani banyak pertanyaan dari kakak-kakak Juri yang berasal dari Pembina Pramuka Provinsi Bali.
Penilaian Gugus tergiat ini meliputi penilaian administrasi dan penilaian lapangan. Selama proses penilaian, seluruh anggota prmauka dibagi menjadi beberapa pos, diantaranya admninistrasi, upacara bendera, PBB, tali-temali, pioneering, teknologi, seni dan budaya. Tidak tanggung-tanggun, pnilaian hari ini tidak hanya melibatkan anggota pramuka yang berjumlah 213 orang, tetapi juga seluruh siswa, guru dan pegawai SMA Negeri 1 Payangan. Dapat disaksikan antusiasme warga sekolah menyambut lomba ini dari keramaian yel-yel siswa-siswi SMA N 1 Payangan.

Semoga Penilaian hari ini berjalan dengan lancar dan berakhir dengan kemenangan!!
Atungkara...

Kamis, 21 Juli 2011

PEMILIHAN SISWA DAN GURU BERPRESTASI TAHUN 2011

Pemilihan Pengawas, Kepala Sekolah, Guru dan Siswa Berprestasi merupakan agenda tahunan pemerintah Provinsi Bali. Proses seleksi diadakan mulai dari tingkat sekolah, Kabupaten, hingga ke tingkat Provinsi. Khusus untuk guru dan kepala sekolah berprestasi diadakan hingga ke tingkat Nasional.
Tahun 2011 SMA Negeri 1 Payangan, untuk pemilihan siswa berprestasi diwakili oleh NI Wayan Saras Sasmita dan I Wayan Suarnata. Tanggal 8 Juni 2011 diadakanlah seleksi di Tingkat kabupaten di SMP N2 Gianyar (Bitra). Setelah proses seleksi di tingkat kabupaten yang meliputi tes tulis dan tes keterampilan, maka Ni Wayan Saras Sasmita berhasil memperoleh nilai tertinggi untuk kategori Siswa SMA Putri berprestasi dan mewakili kabupaten Gianyar di tingkat Provinsi bersama dengan Prasetya Wibawa atau Ace(siswa SMA N 1 Ubud).
NI Wayan Saras Sasmita merupakan siswa pertama dari SMA N 1 Payangan yang berhasil lolos di tingkat kabupaten dan mewakili GIanyar di tingkat provinsi untuk lomba yang sama. Sebagai bentuk dukungan dari pemkab Gianyar, maka tanggal 30 Juni 2011 diadakan pelepasan oleh bupati Gianyar kepada kontingen Gianyar yang terdiri dari siswa dan guru berprestasi yang berjumlah total 16 orang.
Seleksi tingkat provinsi diadakan di LPMP Bali, Renon dari tanggal 11 Juli 2011 sampai dengan 14 Juli 2011. Kegiatan selama rentang waktu 4 hari tersebut diadakan dari pukul 06.30 pagi hingga pukul 18.30 malam. Seleksi dintingkat provinsi meliputi Physico Test, tes tulis 6 mata pelajaran (PPKn, IPA, Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, IPS), interview (bahasa Inggris dan umum), olahraga (senam Indonesia Jaya), keterampilan wajib (melukis dengan tema Tri Hita Karana), dan keterampilan pilihan (apresiasi seni dan kerajinan tangan).
Untuk tes interview, berikut adalah daftar pertanyaan yang ditanyakan:
1. Interview Bahasa Inggris
a. Telling about our self
b. Describing about our goal in the future and the reason
c. Describing about our family
2. Interview umum
a. Kepemimpinan (wibawa)
b. Problem solving (kemampuan menyelesaikan masalah dalam waktu nyang mendesak sebagai seorang pemimpin)
c. Criteria seorang pemimpin
d. Pengetahuan sejarah dan seni
Pengumuman tentang hasil seleksi dilakukan tanggal 23 Juli 2011 (4 besar untuk setiap kategori)




4





PENGUMUMAN HASIL TES SELEKSI



Jumat, 10 Juni 2011

TPA

Pelaksanaa tes TPA di SMA Negeri 1 Payangan dimulai dari tanggal 10 Juni 2011 sampai dengan 11 Juni 2011. Pada tes TPA diujikan 5 mata pelajaran dengan 5 paket soal, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, Matematika dan IPS. Di SMA Negeri 1 Payangan, TPA diikuti oleh 199 orang peserta dari berbagai SMP, antara lain SMP Negeri 1 Payangan, SMP Negeri 2 Payangan, SMP N 1 Ubud, SMP N 2 Ubud, bahkan ada yang dari Nusa Penida dan Klungkung. Pengumuman hasil tes TPA akan diumumkan tanggal 20 Juni 2011 yang diikuti dengan pendaftaran ulang bagi siswa yang lulus TPA.

So, welcome to SMA Negeri 1 Payangan...!!!

Kamis, 26 Mei 2011

PUISI

Seseorang bisa menumpahkan perasaannya melalui berbagai media, salah satunya adalah puisi. Mari ungkapkan perasaan lewat puisi!
1. Puisi Romantis
2. Puisi Rindu
3. Puisi Persahabatan
4. Puisi Jatuh Cinta
5. Puisi Patah Hati
6. Puisi Sakit Hati
7. Puisi Putus Cinta
8. Puisi Sedih
9. Puisi Perpisahan

RAMALAN BINTANG

Ramalan bintang/zodiak sering kali dapat memberikan inspirasi bagi kita untuk melangkah ke depan. Dengan mengetahui apa yang mungkin terjadi pada kita hari ini, kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Tetapi, jangan terlalu 100% percaya terhadap ramalan. Jadikan ramalan sebagai insipirator dan motivator dalam menjalani hidup. Berikut adalah beberapa situs ramalan bintang:
1. http://metroaktual.com/ramalan/ramalan-bintang.php
2. http://www.gemintang.com/ramalan-bintang-setiap-hari/
3. http://www.untukku.com/berita-untukku/ramalan-bintang-ramalan-zodiak-zodiac-harian-untukku.html

TRANSLATE ENGLISH TO INDONESIAN OR INDONESIAN TO ENGLISH

English is Fun. If you want to study English easily, you can visit this web to support your study...!
Click Here!

Minggu, 15 Mei 2011

PENGOBATAN TRADISIONAL VS. PENGOBATAN MODERN

Bali merupakan daerah yang kaya dengan berbagai tradisi yang berkembang secara turun-temurun. Tradisi ini berkembang dari satu generasi ke generasi berikutnya. Oleh karena itu, tradisi ini masih berkembang di tengah-tengah arus globalisasi yang saat ini mengalir deras. Dari tradisi dan budaya ini berkembanglah suatu kepercayaan yang tertanam kuat di pikiran penganutnya. Hal ini menjadi sugesti bahwa apa yang mereka percaya dan itu benar-benar akan terjadi.
Tradisi yang ada dalam meryarakat saat ini meliputi berbagai aspek kehidupan, seperti kepercayaan atau agama, kehidupan sosial dan kemasyarakatan. Dari tradisi yang berkembang di masyarakat, berkembang pula teknologi pengobatan. Pengobatan ini sifatnya sangat berbeda dengan pengobatan medis. Pengobatan medis telah melalui berbagai penelitian dan pengujian yang sangat lama. Sedangkan, pengobatan tradisional yang dasarnya bersumber dari tradisi, tidak menjanjikan kesembuhan secara pasti (bersifat trial and error). Jika dipandang dari sudut medis, tradisi ini tidak selalu dapat dibuktikan secara ilmiah. Hal ini sering menjadi kontroversi di antara para praktisi kesehatan, antara medis dan non medis.
Di daerah beberapa, tradisi penyembuhan penyakit dengan pengobatan non medis yang bersumber pada tradisi masih sangat banyak dijumpai. Walaupun, arus globalisasi terus mengalir dengan deras, kepercayaan masyarakat dengan pengobatan non medis masih sangat besar, meski konsekuensi yang ditimbulkan dari pengobatan non medis jauh lebih besar dari pada pengobatan secara medis.
Di Bali, salah satu tradisi yang hingga saat ini masih dipegang teguh oleh masyarakatnya, khususnya yang beragama Hindu adalah melukat. Kata melukat berasal dari kata “Sulukat”. Su berarti baik sedangkan Lukat berarti penyucian. Melukat berarti upacara penyucian untuk memperoleh kebaikan. Makna yang lebih dalam yang terkandung dalam kata melukat adalah penyucian pikiran dan jiwa secara jasmani dan rohani. Penglukatan ini mengandung makna membersihkan diri dan pikiran dari segala keburukan. Dalam hal ini, bersih bukan hanya bersih secara ragawi, tetapi juga secara rohani. Pengertian penyucian rohani adalah proses untuk menghilangkan pengaruh kotor/klesa dalam diri manusia. Sifat-sifat buruk dalam diri manusia dalam hal ini dipandang sebagai suatu kotoran. Pelaksanaan upacara melukat ini biasanya dilakukan masyarakat pada hari-hari tertentu, misalnya Purnama dan Banyu Pinaruh.
Berkaitan dengan penyakit, masyarakat juga kerap melakukan upacara pengelukatan dengan tujuan untuk memperoleh kesembuhan. Penyakit yang biasanya dipercaya dapat sembuh dengan pengobatan alternatif melukat adalah umumnya penyakit yang berhubungan dengan kulit. Pengobatan ini dipilih secara umum disebabkan karena dua faktor, yaitu faktor ekonomi dan yang kedua adalah keputusasaan. Secara ekonomi, pengobatan alternatif jauh lebih murah dari pada pengobatan medis. Faktor kedua, yaitu karena keputusasaan masyarakat terhadap pengobatan medis yang terkadang penyembuhannya lambat untuk beberapa kasus penyakit. Mencoba peruntungan dengan melakukan pengobatan alternatif menjadi plilihan masyarakat. Dari fakta yang terjadi di lapangan, pengobatan alternatif seperti melukat ini tidak hanya menjadi pilihan masyarakat dengan status ekonomi menengah ke bawah, pengobatan seperti ini juga sering ditempuh oleh masyarakat yang berada di tingkat ekonomi menengah ke atas.
Proses penyembuhan penyakit dengan tradisi melukat ini biasanya dilakukan di tempat-tempat sumber air, seperti danau, pantai, sungai, dan di tempat-tempat tertentu seperti Griya (tempat tinggal orang suci). Dengan melakukan upacara ini, umat Hindu mengharapkan dan meyakini bahwa segala hal kotor yang ada dalam dirinya agar kembali bersih.
Berkaitan dengan penyembuhan penyakit, upacara melukat ini merupakan pembersihan diri secara ragawi atau jasmani. Penderita penyakit mula-mula melakukan persembahyangam di pelinggih yang disediakan disana kemudian mandi di sungai. Dalam pelaksanaan upacara melukat ini sangat kental dengan nuansa agama Hindu. Hal ini dikarenakan sebelum mandi atau membasuh diri dengan air pengelukatan atau tirta (air suci) juga dilaksanakan suatu upacara untuk memohon restu kepada sang “empunya” air suci atau tirta dengan harapan akan “memberikan kesembuhan” kepada sang sakit. Upacara ini biasanya juga disertai beberapa jenis upakara upacara keagaamaan Hindu, misalnya Prascita dan Bayuan. Oleh karena itu, upacara melukat bagi umat Hindu sudah sangat sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan penyembuhan penyakit.
Pada saat mandi inilah terjadi proses penyembuhan, semua penyakit yang diderita akan dilebur oleh air suci yang dipakai untuk mandi. Air yang digunakan untuk mendi diyakini suci karena tempat yang dipilih untuk melakukan penglukatan mempunyai sejarah histories tertentu sehingga keyakinan akan kesucian air ini muncul dari cerita ini. Cerita ini berkembang turun-temurun di masyarakat sehingga tradisi melukat ini juga berkembang sampai saat ini. Upacara penglukatan ini dilakukan tidak hanya sekali, melainkan berulang kali hingga kesembuhan diperoleh. Meski harus berulang kali melakukan ritual semacam ini, pengobatan seperti ini masih dipercaya oleh masyarakat.
Jika dipandang dari sudut pandang medis, proses ini tentu saja sangat sulit untuk dipahami oleh nalar. Karena, tidak ada kandungan air yang mampu untuk mengatasi penyakit.

JENIS-JENIS SISTEM KOLOID

ABSTRAK
Oleh:
Ni Wayan Saras Sasmita (30)
Ni Luh Gede Ratnadila (26)
Ade Purnamasari (01)
Ni Luh Santi Indrayani (29)

Jenis-jenis Sistem Koloid dan Aplikasinya dalam Dunia Industri
Dunia industri di era globalisasi berkembang pesat. Salah satu faktor pendukung perkembangan dunia industri adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, perkembangan ilmu pengetahuan juga merupakan perkembangan dunia industri.
Dalam dunia industri sering dijumpai bahan yang tidak stabil. Untuk mengatasi hal itu, pengetahuan mengenai sistem koloid sangat diperlukan. Dengan sifat-sifat yang dimiliki sistem koloid, maka akan dapat diciptakan produk industri yang stabil. Lalu, bagaimanakan penerapan sistem koloid dalam dunia industri? Untuk itu, dibuat tulisan ini sehingga kita dapat menganalisis berbagai jenis sistem koloid dan menerapkannya dalam dunia industri. Agar pembahasan tidak melebar, maka dilakukan pembatasan masalah, yaitu hanya terbatas pada sistem koloid yang diaplikasikan dalam dunia industri.
Secara umum, dapat dikatakan bahwa sebagian besar perusahaan industri memproduksi produknya dalam bentuk system koloid, seperti susu, jelly, detergen, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pengetahuan dan pemahaman tentang sistem koloid sangat diperlukan, utamanya bagi siswa untuk menunjang perkembangan dunia industri, karena sebagian besar lapangan kerja merupakan perindustrian.

ABSTRACT
By:
Ni Wayan Saras Sasmita (30)
Ni Luh Gede Ratnadila (26)
Ade Purnamasari (01)
Ni Luh Santi Indrayani (29)

Types od Colloidal System and Their Aplications In the Industrial World
The industrial world in the globalization era expanded rapildy. One of the factors contributing to the development of industry is science. Therefore, the development of science is also an industrial development.
Dalam dunia industri sering dijumpai bahan yang tidak stabil. Untuk mengatasi hal itu, pengetahuan mengenai sistem koloid sangat diperlukan. Dengan sifat-sifat yang dimiliki sistem koloid, maka akan dapat diciptakan produk industri yang stabil. Lalu, bagaimanakan penerapan system koloid dalam dunia industri? Untuk itu, dibuat tulisan ini sehingga kita dapat menganalisis berbagai jenis sistem koloid dan menerapkannya dalam dunia industri. Agar pembahasan tidak melebar, maka dilakukan pembatasan masalah, yaitu hanya terbatas pada sIstem koloid yang diaplikasikan dalam dunia industri.
Secara umum, dapat dikatakan bahwa sebagian besar perusahaan industri memproduksi produknya dalam bentuk sistem koloid, seperti susu, jelly, detergen, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pengetahuan dan pemahaman tentang sistem koloid sangat diperlukan, utamanya bagi siswa untuk menunjang perkembangan dunia industri, karena sebagian besar lapangan kerja merupakan perindustrian.



KATA PENGANTAR

”Om Swastyastu”
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Kimia, yaitu Paper yang berjudul ”Jenis-jenis Sistem Koloid dan Aplikasinya dalam Dunia Industri” tepat pada waktunya.
Dalam penulisan ini, penulis sangat banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Untuk itu, dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang kepada pihak-pihak yang telah membantu keberhasilan jalannya tulisan ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran-saran yang sifatnya membangun/konstruktif dari pembaca, sangat penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan tulisan ini.
Akhir kata penulis ucapkan semoga tulisan ini dapat bermanfaat, dan juga dapat memberi pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
”Om Santhi, Santhi, Santhi Om”


Payangan, April 2011



Penulis

DAFTAR ISI

Abstrak i
Abstract ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Daftar tabel v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 3
1.5 Pembatasan Masalah 3
1.6 Definisi Operasional 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Koloid 6
2.2 Jenis-jenis Sistem Koloid 8
2.3 Penerapan Konsep Sistem Koloid dalam Dunia Industri 16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 18
3.2 Saran 19
Daftar Pustaka 20
Lampiran 21
Ilmuwan Kimia di Bidang Koloid

DAFTAR TABEL
1. Tabel 1: Perbedaan larutan, koloid, dan suspensi 6
2. Tabel 2: Jenis-jenis Sistem Koloid 8
3. Tabel 3: Prebandingan Koloid sol Liofil dan koloid sol liofob 10



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi merupakan era atau zaman yang mengedepankan industri. Sehingga, tidak mengherankan jika di era globalisasi ini, dunia industri berkembang semakin pesat. Hal ini dapat dilihat dari menjamurnya berbagai macam perusahaan di bidang industri dewasa ini. Perkembangan industri yang semakin pesat ini tidak lepas dari dukungan berbagai faktor, seperti sumber daya alam (S D A), sumber daya manusia (S D M), serta ilmu pengetahuan dan teknologi (I P T E K). Dengan perpaduan ketiga faktor di atas yang bekerja secara sinergis dan continue, maka akan dapat menciptakan suatu kemajuan yang tentunya akan berimbas pada tingkat kesejahteraan masyarakat.
Industri yang berkembang saat ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai ilmu pengetahuan. Salah satu contoh industri yang ada adalah industri cat. Dalam industri cat ini, salah satu cabang ilmu pengetahuan yang digunakan adalah ilmu kimia. Cabang ilmu kimia yang diaplikasikan dalam industri cat adalah penerapan konsep sistem koloid. Dimana, dalam cat ini ada 2 (dua) fase zat yang bercampur menjadi satu. Partikel-partikel yang bercampur tidak dapat diamati dengan mata telanjang, melainkan harus menggunakan suatu alat bantu yang berupa mikroskop ultra[1]. Dalam hal ini, fase zat yang terdispersi adalah zat padat dan zat cair sebagai medium pendispersinya. Pada pencampuran dua zat yang berbeda fase ini tidak terjadi pengendapan. Sehingga konsep sistem koloid ini sangat tepat digunakan dalam industri cat.
Lebih jauh, konsep sistem koloid yang diterapkan dalam dunia industri tidak hanya sebatas zat padat yang terdispersi dalam medium pendispersi yang berupa zat cair. Berbagai jenis sistem koloid telah diterapkan di dunia industri dan hasilnya terciptalah berbagai produk industri yang bisa dinikmati, seperti susu, kerupuk, mentega, dan lain sebagainya. Jadi sistem koloid sangat berguna bagi kehidupan manusia.
Dalam dunia industri, kadangkala dijumpai suatu bahan yang tidak dapat larut dalam suatu pelarut. Oleh karena itu, untuk membuat bahan tersebut stabil (dapat larut) diterapkanlah konsep sistem koloid ini. Hal ini karena koloid mempunyai gerak Brown. Sifat inilah yang menyebabkan suatu bahan yang tidak stabil menjadi stabil. Karena partikel-partikel bergerak terus-menerus, maka partikel-partikel koloid dapat mengimbangi gaya grafitasi sehingga tidak mengalami sedimentasi (pengendapan). Sehingga, pembelajaran dan pemahaman mengenai berbagai jenis sistem koloid, khususnya yang diaplikasikan dalam dunia industri sangat diperlukan untuk menunjang kemajuan dunia perindustrian.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan perumusan masalah, yaitu sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan sistem koloid?
2. Apa sajakah jenis-jenis sistem koloid?
3. Bagaimana penerapan konsep sistem koloid dalam dunia industri?

C. Tujuan
Tujuan pembuatan tulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem koloid beserta sifat-sifatnya sehingga dapat diterapkan dalam dunia industri.
2. Untuk mengidentifikasi jenis-jenis sistem koloid sehingga mampu menerapkan masing-masing jenis sistem koloid tersebut dengan tepat.
3. Untuk menganalisis penerapan konsep sistem koloid dalam dunia industri, sehingga mampu untuk mengembangkannya.

D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan tulisan ini adalah:
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem koloid beserta sifat-sifatnya sehingga dapat diterapkan dalam dunia industri.
2. Dapat mengidentifikasi jenis-jenis sistem koloid sehingga mampu menerapkan masing-masing jenis sistem koloid tersebut dengan tepat.
3. Dapat menganalisis peenrapan konsep sistem koloid dalam dunia industri, sehingga mampu untuk mengembangkannya.

E. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari pelebarana pembahasan, maka dilakukan pembatasan masalah, yaitu sebagai berikut:
1. Permasalahan yang dibahas hanya mengenai jenis-jenis sistem koloid dalam dunia industri dan penerapannya.

F. Definisi Operasional
1. Gerak Brown : Gerakan partikel koloid terus menerus dengan gerak patah-patah (zig-zag), yang diakibatkan oleh adanya tumbukan antara partikel-partikel koloid dengan medium pendispersinya (ditemukan oleh Robert Brown)
2. Efek Tyndall : Hamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid, sehingga jalannya sinar yang melewati koloid dapat terlihat (ditemukan oleh John Tyndall)
3. Isolator : Bahan yang kurang baik untuk menghantarkan listrik.
4. Difusi : Perpindahan zat (gas, cair, padat) dengan atau tanpa melewati membran, dair daerah tinggi yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah, sehingga konsentrasi zat menjadi sama.
5. Tegangan permukaan : Kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan yang elastis.
6. Glikoprotein : Senyawa yang mengandung molekul karbohidrat dan protein.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Koloid
Nama koloid untuk pertama kali diberikan oleh Thomas Graham pada tahun 1861. Istilah koloid berasal dari bahasa Yunani, yaitu kolla yang berarti lem dan oid yang berarti seperti. Secara harfiah, koloid dapat diartikan seoerti lem. Karena, koloid diibaratkan seperti lem dalam hal kemampuan difusinya. Nilai difusi koloid sama rendahnya dengan lem.
Sistem koloid (selanjutnya disingkat "koloid" saja) merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm), sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi).
Perbedaan larutan, koloid, dan suspensi:
NO Larutan Koloid suspensi
1 1 fase 2 fase 2 fase
2 Jernih Keruh Keruh
3 Homogen Antara homogen dan heterogen Heterogen
4 Ukuran diameter partikel <1nm Ukuran diameter partikel 1 nm < d < 100 nm Ukuran diameter partikel >100 nm
5 Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring dengan penyaring biasa Dapat disaring
6 Tidak memisah jika didiamkan Tidak memisah jika didiamkan Memisah jika didiamkan



Secara sepintas, koloid hampir sama dengan larutan. Namun, untuk membuktikan apakah suatu campuran itu dapat digolongkan koloid atau bukan, maka diperlukan suatu alat bantu, yaitu mikroskop ultra karena ukuran Berdasarkan tabel di atas, koloid terdiri dari dua fase zat. Salah satu zat bersifat continue dan yang lain bersifat discontinue (terputus-putus). Selanjutnya, fase continue disebut sebagai medium dispersi dan zat yang berfase discontinue disebut sebagai zat terdispersi.

B. Jenis-jenis Sistem Koloid
Sistem dispersi koloid dapat terjadi dari dispersi zat padat, zat cair, atau zat gas ke dalam zat pendispersi dalam fase padat, cair, atau gas. Gas yang terdispersi dalam gas tidak disebut koloid karena selalu bersifat homogen (menghasilkan larutan, bukan koloid).
Sistem koloid diberi nama berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersinya.
No Fase Terdispersi Medium Pendispersi Jenis (nama) Koloid Contoh
1 Padat Padat Sol padat Intan hitam, kaca warna
2 Cair Emulsi padat Keju, mentega
3 Gas Busa padat Batu apung, kerupuk
4 Padat Cair Sol, gel Pati dalam air, cat, jelly
5 Cair Emulsi Susu, mayonnaise, santan
6 Gas Busa Krim, pasta
7 Padat Gas Aerosol padat Debu, asap
8
Cair Aerosol cair Awan, kabut

1. Koloid Sol
Koloid sol merupakan koloid yang terbentuk dari fase zat terdispersi padat. Koloid sol ada tiga jenis, yaitu:
a. Sol padat (padat-padat)
Sol padat adalah jenis koloid dengan fase zat padat terdispersi dan fase zat pendispersi padat. Contoh sol padat adalah logam paduan, kaca berwarna, intan hitam, dan baja.
b. Sol cair (padat-cair)
Sol cair atau biasa disebut sol saja adalah jenis koloid dengan fase zat padat terdispersi dan fase zat pendispersi cair. Contoh: cat, tinta, dan kanji.
c. Sol gas (padat-gas)
Sol gas atau biasa disebut aerosol padat adalah jenis koloid dengan zat fase padat terdispersi dalam zat fase gas. Contoh: asap dan debu.
Berdasarkan sifat adsorbsi yang dimiliki oleh koloid sol, koloid sol dibedakan menjadi 2, yaitu sol liofil dan sol liofob.
a. Sol Liofil
ol liofil adalah sol yang zat terdispersinya akan menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya. Bila sol tersebut menggunakan air sebagai mediumnya, maka disebut hidrofil.. Contoh sol hidrofil adalah kanji, protein, sabun, agar-agar, detergen, dan gelatin.
b. Sol Liofob
Sol liofil adalah sol yang zat terdispersinya tidak menarik dan tidak mengadsorpsi molekul mediumnya. Bila sol tersebut menggunakan air sebagai mediumnya, maka disebut hidrofob. Contoh sol hidrofob adalah sol sulfida, sol logam, sol belerang, dan sol Fe(OH)3.
Sol liofil lebih kental daripada mediumnya dan tidak terkoagulalsi jika ditambah sedikit elektrolit. Oleh karena itu, koloid liofil lebih stabil jika dibandingkan koloid liofob. Untuk mtnggumpalkan koloid liofil diperlukan elektrolit dalam jumlah banyak sebab selubung molekul-molekul cairan yang berfungsi sebagai pelindung harus dipecahkan terlebih dahulu. Untuk memisahkan mediumnya dari koloid liofil dapat kita lakukan dengan cara pengendapan atau penguapan. Akan tetapi, jika zat mediumnya ditambah lagi, maka akan terbentuk koloid liofil lagi. Dengan kata lain, koloid liofil bersifat reversibel. Koloid liofob mempunyai sifat yang brelawanan dengan koloid liofil
No Koloid liofil Koloid liofob
1 Menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya. Tidak menarik dan tidak mengadsorpsi molekul mediumnya.
2 Afinitas fase terdispersi terhadap medium pendispersi besar Afinitas fase terdispersi terhadap medium pendispersi kecil
3 Jika mediumnya air disebut hidrofil Jika mediumnya air disebut hidrofob
4 Lebih kental daripada mediumnya Medium lebih kental
5 Tidak terkoagulasi jika ditambah sedikit elektrolit Terkoagulasi jika ditambah sedikit elektrolit.
6 Lebih stabil Kurang stabil
7 Reversibel Irreversibel

2. Koloid Emulsi
Koloid emulsi merupakan koloid yang terbentuk dari fase zat terdispersi cair. Koloid emulsi ada tiga jenis, yaitu:
a. Emulsi padat (cair-padat)
Emulsi padat atau biasa disebut gel adalah jenis koloid dengan fase zat cair terdispersi dalam fase zat pendispersi padat. Gel (dari bahasa Latin gelu - membeku, dingin, es atau gelatus - membeku) adalah campuran koloidal antara dua zat berbeda fase padat dan cair. Penampilan gel seperti zat padat yang lunak dan kenyal (seperti jelly), namun pada rentang suhu tertentu dapat berperilaku seperti fluida (mengalir). Berdasarkan berat, kebanyakan gel seharusnya tergolong zat cair, namun mereka juga memiliki sifat seperti benda padat. Contoh gel adalah gelatin, agar-agar, mentega, mutiara, dan, gel rambut
Nasi merupkan salah satu contoh koloid emulsi padat. Komponen nasi adalah beras dan air. Seblum dicampur, beras merupakan fase padat dan air fase cair. Setelah dicampur melalui proses memasak, diperoleh nasi yang merupakan koloid dan fasenya padat. Dari pengertian fasek continue dan discontinue tersebut, maka fase padat merupakan fase continue dan fase cair merupakan fase discontinue.
Biasanya gel memiliki sifat tiksotropi (Ing.: thyxotropy), yaitu menjadi cairan ketika digoyang, tetapi kembali memadat ketika dibiarkan tenang. Beberapa gel juga menunjukkan gejala histeresis. Dengan mengganti cairan dengan gas dimungkinkan pula untuk aerogel ('gel udara'), yang merupakan bahan dengan sifat-sifat yang khusus, seperti massa jenis rendah, luas permukaan yang sangat besar, dan isolator panas yang sangat baik.
b. Emulsi cair (cair-cair)
Emulsi cair merupakan emulsi di dalam medium pendispersi cair. Emulsi cair melibatkan campuran dua zat cair yang tidak dapat saling melarutkan jika dicampurkan yaitu zat cair polar dan zat cair non-polar. Biasanya salah satu zat cair ini adalah air dan zat lainnya seperti minyak. Contohnya adalah pada susu, minyak ikan, dan santan kelapa.
c. Emulsi Gas (cair-gas)
Emulsi gas atau biasa disebut aerosol cair adalah jenis koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat fase pendispersi gas. Contoh: obat-obat insektisida (semprot), kabut, awan, dan hair spray.

3. Koloid Buih
Koloid buih merupakan koloid yang terbentuk dari fase zat terdispersi gas. Koloid emulsi ada dua jenis, yaitu:
a. Buih padat (gas-padat)
Buih padat adalah jenis koloid dengan fase zat gas terdispersi dalam fase zat pendispersi padat. Kestabilan buih ini dapat diperoleh dari zat pembuih juga (surfaktan).
Contoh-contoh buih padat yang mungkin kita ketahui:
1) Roti Proses peragian yang melepas gas karbondioksida (CO2) terlibat dalam proses pembuatan roti. Zat pembuih protein gluten dari tepung kemudian akan membentuk lapisan tipis mengelilimgi gelembung-gelembung karbondioksida (CO2) untuk membentuk buih padat.
2) Batu apung terbentuk dari proses solidifikasi gelas vulkanik.
3) Styrofoam, memiliki fase terdisperasi karbondioksida (CO2) dan udara, serta medium pendisperasi polistirena.
4) Busa jok
5) Kerupuk
b. Buih cair (gas-cair)
Buih cair atau biasa disebut buih saja adalah jenis koloid dengan fase zat gas terdispersi dalam fase zat pendispersi cair. Fase terdisperasi gas pada umumnya berupa udara atau karbondioksida (CO2) yang terbetuk dari fermentasi. Kestabilan buih dapat diperoleh dari adanya zat pembuih (surfaktan).
Zat ini teradsorbsi ke daerah antar-fase dan mengikat gelembung-gelembung gas sehingga diperoleh suatu kestabilan. Ukuran kolid buih bukanlah ukuran gelembung gas seperti pada sistem koloid umumnya, tetapi adalah ketebalan film (lapisan tipis) pada daerah antar-fase dimana zat pembuih teradsorbsi, ukuran kolid berkisar 0,0000010 cm. Buih cair memiliki struktur yang tidak beraturan.
Strukturnya ditentukan oleh kandungan zat cairnya, bukan oleh komposisi kimia atau ukuran buih rata-rata. Jika fraksi zat cair lebih dari 5%, gelembung gas akan mempunyai bentuk hampir seperti bola. Jika kurang dari 5%, maka bentuk gelembung gas adalah polihedral.
Beberapa sifat buih cair yang penting:
1) Struktur buih cair dapat berubah dengan waktu, karena:
2) Pemisahan medium pendispersi (zat cair) atau drainase, karena kerapatan gas dan zat cair yang jauh berbeda,
3) Terjadinya difusi gelembung gas yang kecil ke gelembung gas yang besar akibat tegangan permukaan, sehingga ukuran gelembung gas menjadi lebih besar,
4) Rusaknya film antara dua gelembung gas.
5) Struktur buih cair dapat berubah jika diberi gaya dari luar. Bila gaya yang diberikan kecil, maka struktur buih akan kembali ke bentuk awal setelah gaya tersebut ditiadakan. Jika gaya yang diberikan cukup besar, maka akan terjadi deformasi.
Contoh buih cair:
1) Buih hasil kocokan putih telur. Karena udara di sekitar putih telur akan teraduk dan menggunakan zat pembuih, yaitu protein dan glikoprotein yang berasal dari putih telur itu sendiri untuk membentuk buih yang relatif stabil. Sehingga putih telur yang dikocok akan mengembang.
2) Buih hasil akibat pemadam kebakaran Alat pemadam kebakaran mengandung campuran air, natrium bikarbonat, aluminium sulfat (Al2(SO4)3), serta suatu zat pembuih. Karbondioksida (CO2) yang dilepas akan membentuk buih dengan bantuan zat pembuih tersebut.
3) Buih sabun
4) Buih soda
5) Pasta
6) Krim kocok.
C. Penerapan Konsep Sistem Koloid dalam Dunia Industri
Koloid merupakan satu-satunya bentuk campuran bukan larutan yang komposisinya (susunannya) merata dan stabil (tidak memisah jika didiamkan). Dari contoh-contoh koloid yang telah disebutkan, kita dapat melihat kecenderungan industri membuat produknya dalam bentuk koloid. Misalnya, industri kosmetik, industri makanan, industri farmasi, dan lain-lain. Mengapa harus koloid? Hal ini dilakukan karena koloid merupakan satu-satunya cara untuk menyajikan suatu campuran dari zat-zat yang tidak saling melarutkan secara "homogen" dan stabil (pada tingkat mikroskopis). Cat, sebagai contoh, mengandung pigmen yang tidak larut dalam air atau medium cat, tetapi dengan sistem koloid dapat dibuat suatu campuran yang "homogen" (merata) dan stabil. Koloid juga sangat diperlukan dalam industri cat, keramik, plastik, tekstil, kertas, karet, lem, semen, tinta, kulit, film foto, bumbu selada, mentega, keju, makanan, kosmetika, pelumas, sabun, obat semprot insektisida, detergen, selai, gel, perekat, dan sejumlah besar produk-produk industri lainnya.
Berbagai jenis sistem koloid diterapkan di dalam dunia industri, yaitu sebagai berikut:
1. Industri kosmetika
Bahan kosmetika seperti foundation, finishing cream dan deodorant berbentuk koloid dan umumnya sebagai emulsi.
2. Industri tekstil
Pada proses pencelupan bahan (untuk pewarnaan) yang kurang baik daya serapnya terhadap zat warna dapat menggunakan zat warna koloid karena memiliki daya serap yang tinggi sehingga melekat pada tekstil.
3. Industri sabun dan deterjen
Sabun dan deterjen merupakan emulgator untuk membentuk emulsi antara kotoran (minyak) dengan air.
4. Cotrell Pabrik Industri
Untuk mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh pabrik-pabrik, digunakan suatu alat yang disebut cotrell. Alat ini berfungsi untuk menyerap partikel-partikel koloid yang terdapat dalam gas buangan yang keluar dari cerobong asap pabrik.
5. Penjernihan Air
Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat, lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2(SO4)3). Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:
Al3+ + 3H2O (Al(OH)3 + 3H+
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi. Berikut ini adalah skema proses penjernihan air secara lengkap:
6. Pemutihan Gula
Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan:
1. Sistem koloid adalah merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen.
2. Sistem Koloid ada tiga jenis, yaitu:
a. Koloid Sol (fase terdispersi padat):
1) Sol padat (padat-padat), contoh intan hitam, kaca berwarna, dan baja.
2) Sol cair (padat Cair), contohnya adalah cat, tinta, dan kanji.
3) Sol gas (padat-gas), contohnya adalah asap dan debu.
Berdasarkan sifat adsorbsinya, koloid sol dibedakan menjadi:
1) Sol Liofil, yaitu sol yang menarik dan mengadsorbsi molekul mediumnya pendispersinya, contohnya adalah agar-agar, detergen, dan gelatin.
2) Sol Liofob, yaitu sol yang menjauhi moolekul medium pendispersinya, contohnya adalah sol sulfida, sol logam, sol belerang, dan sol Fe(OH)3
b. Koloid Emulsi (fase terdispersi cair):
1) Emulsi padat (cair padat), contohnya adalah nasi, agar-agar, mentega, mutiara, dan jelly.
2) Emulsi cair (cair-cair), contohnya adalah susu, minyak ikan, dan santan kelapa.
3) Emulsi gas (cair-gas), contohnya adalah kabut, awan, dan hair spray.
c. Koloid buih (fase terdispersi gas):
1) Buih padat (gas-padat), contohnya contohnya adalah kerupuk, roti, Styrofoam, dan busa jok.
2) Buih cair (padat-cair), contohnya adalah Buih hasil kocokan putih telur, Buih hasil akibat pemadam kebakaran Alat pemadam kebakaran, buih sabun, soda, pasta, dank rim kocok.
3. Sistem Koloid digunakan dalam industri
a. Industri kosmetika
b. Industri tekstil
c. Industri sabun dan deterjen
d. Cotrell Pabrik Industri
e. Penjernihan Air
f. Pemutihan Gula

B. Saran
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disarankan:
1. sdf
2. fg
3. rfg



DAFTAR PUSTAKA
Sudarmo Unggul. 2005. Kimia untuk SMA kelas XI seri SMS. Surakarta: Erlangga.
Purba, Michael. 2007. Kimia 2B untuk SMA Kelas XI, semester 2. Jakarta: Erlangga.
Parning, Horale, dan Tiopan (anggota IKAPI). 2006. Kimia 2B SMA Kelas XI Semester Kedua. Jakarta: Yudhistira.
Pratiwi, Dra. D.A., dkk. 2007. Biologi SMA Jilid 2 untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid
http://sistemkoloid11.blogspot.com/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/koloid/
http://sahri.ohlog.com/komponen-dan-pengelompokkan-sistem koloid.
http://kylite.blogspot.com/2010/10/koloid.html
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007
http://id.wikipedia.org/wiki/Emulsi

LAMPIRAN
A. Lampiran 1
Ilmuwan Kimia di Bidang Koloid
1. Thomas Graham
Thomas Graham : Penemu Ilmu Kimia Koloid
Thomas Graham (1805-1869) adalah ahli kimia Skotlandia, penemu Hukum Graham penemu ilmu kimia koloid, penemu beberapa istilah kimia koloid antara lain koloid, difusi, osmosis, sol, jel, peptisasi, seneresis, kristaloid, dan sebagainya. Ia lahir di Glasgow, Skotlandia, pada tanggal 20 Desember 1805 dan meninggal di London pada tanggal 11 September 1869 pada umur 64 tahun. Ayahnya menginginkan dia menjadi pendeta, tapi ketika masih kuliah di Glasgow, Graham jatuh cinta pada ilmu fisika. Ayahnya sangat marah dan tidak mau lagi membiayai kuliah dan kebutuhan hidupnya. Graham malah senang karena bebas dari tekanan orang tua. Ia lalu mencari nafkah sebagai pengarang dan guru, sambil melanjutkan kuliahnya. Ia lulus pada tahun 1826 pada umur 21 tahun.
Empat tahun kemudian ia diangkat jadi guru besar pada institut tersebut. Pada tahun 1837 ia juga jadi guru besar di University College di London. Mula-mula Graham hanya tertarik pada difusi gas. Ia mengisi sebuah wadah dengan Hydrogen dan Oksigen. Bagian atas wadah itu diisi Hydrogen. Bagian bawah diisi Oksigen. Tak lama kemudian kedua gas itu bercampur. Padahal Oksigen lebih berat dari pada Hydrogen. Meskipun demikian Oksigen bergerak keatas melawan hukum gravitasi. Pada tahun 1831 ia menemukan hukum Graham yang bunyinya: “Laju difusi gas berbanding berbalik dengan akar kerapatan gas tersebut”. Proses difusi Hydrogen berlangsung 4 kali lebih cepat dari pada Oksigen karena molekul oksigen 16 kali lebih rapat dari pada molekul Hydrogen.
Lama-kelamaan kegemarannya mencampur gas berkembang jadi kegemaran mencampur zat seperti garam, gula, sulfat tembaga ke dalam larutan. Bahkan ia memasang membran (selaput tipis) untuk menghalangi proses difusi. Ia menemukan bahwa getah arab, lem, dan gelatin tidak dapat menembus membran, tapi gula dan garam dapat menembus membran. Zat yang sulit larut dan tidak dapat menembus membran ia sebut koloid. Kata koloid berasal dari kata Yunani kola yang artinya lem.
Mengapa kristaloid dapat menembus membran dan koloid tidak dapat menembus membran? Hal ini disebabkan ukuran zaz-zat itu. Molekul-molekul kristaloid lebuh kecil dari pada molekul-molekul koloid sering kali partikel-partikel itu bergumpal dan merupakan gabungan molekul. Penemuan Graham ini sangat penting bagi para ahli biokimia, karena protoplasma dan protein adalah koloid. Koloid adalah zat yang terdiri dari partikel-partikel lembut, yang dimensinya jauh lebih besar dari pada dimensi atom atau molekul biasa tapi jauh lebih kecil dari pada dimensi partikel-partikel yang dapat dilihat dengan mata telanjang.
Zat-zat ini disebut koloid: keju, adonan, cat, gelatin, asap, buih, plastik, tanah liat, protein, darah, protoplasma, karet, sutra, air susu, agar-agar. Pada dasarnya koloid terdiri dari zat yang melayang-layang didalam zat lain, seperti debu dalam udara, butir-butir darah merah dalam cairan darah, gas dalam air (buih), titik-titik air dalam udara (awan).

Penerimaan Peserta Didik Baru 2011 SMA Negeri 1 Payangan

Sejarah Desa Melinggih

SEJARAH DESA MELINGGIH

Ketika Bali ini masih merupakan pulau Dawa/pulau Panjang, keberadaannya jauh sebelum Rsi Markandya dating ke Bali. Nah saat itu konon ada Rsi yang mempunyai pesraman di Munduk Uma Duwur sisi selatan (sekitar pura Penataran Ulapan), beliau bernama Rsi Dharma Sadhu yang tinggal bersama istrinya yang berasal dari bukit Batukaru. Suatu hari saat Sang Rsi jalan keluar pesraman bertepatan dengan Bulan Purnama sasih kecatur (Purnama Kapat) seperti biasa Sang Rsi menuju tempat suci untuk membersihkan diri disebuah sumber air, pada hari itu beliau melihat sosok wanita cantik yang kelihatan seperti bersinar di kejauhan, yaitu di Munduk sebelah barat yang berbatasan dengan sungai dari tempat beliau berdiri. Ketika wanita itu berjalan ke utara, Sang Rsi tetap mengintai dan mengikuti dari seberang sungai, rupanya wanita itu menuju tempat yang sama, yaitu mata air yang sampai saat ini tepat itu bernama “Taman Megenda” Sang Rsi tetap mengikuti wanita itu sambil mengikuti dari balik pepohonan, akhirnya terlintas dipikiran sang Rsi Dharma Sadhu untuk menanyakan siapa wanita itu.
Beberapa saat setelah wanita itu kembali dai Taman Megenda (mata air suci) Sang Rsi bertanya pada wanita cantik itu merekapun berpapasan dan bertegur sapa. Setelah Sang Rsi bertanya, wanita cantik itupun menyebutkan namanya, dari tutut katanya yang halus dan lembut beliau menyebut namanya “Ida Ayu Mas Manik Merta Sari” yang menyatakan dirinya masih gadis dan berasal dari “TEGAL APIT PANGKUNG” Demikian pula Sang Rsi pun menuturkan keberadaannya. Setelah agak lama perbincangan beliau berdua akhirnya mereka mulai akrab, saat mereka pulang dari Taman Megenda sebelum akhirnya berpisah beliau sempat istirahat dan duduk-duduk di bawah pohon tak jauh dari pesraman Rsi Dharma Sadhu. Rsi Dharma Sadhu merasakan suatu yang lain saat menatap mata sang gadis. Rasa gundah dan hati berbunga-bungan tak dapat beliau bendung akhirnya keluarlah kata-kata halus nan lembut dari hati Sang Rsi yang mengungkapkan perasaannya kepada Ida Ayu Mas Manik Merta Sari, kata-kata rayuan yang halus bagai taburan sutra menerpa lubuk hati sang gadis, hingga akhirnya mereka menyatakan saling mencintai. Sang Rsi berkata lagi, bahwa untuk mengenang tempat tersebut andai nanti terbentuk sebuah desa ataupun persawahan akan diberi nama “UJARING SUTRA” yang artinya (ujar=kata/raos, Sutra=lembut) kata-kata lembut, hingga lama-kelamaan tempat itu terbentuk sebuah persawahan, yaitu Carik Jaring Sutra sampai saat ini.
Tiap ada hari-hari tertentu, seperti hari bulan penuh (Purnama) dan yang lainnya beliau menuju sumber air suci atau Taman Megenda. Hal tersebut lama-kelamaan akhirnya menjadi sebuah pertanyaan dihati istri dari Rsi Dharma Sadhu yang selalu memperhatikan gelagat suaminya yang sering keluar pesraman dan pulang terlambat, rupanya seperti sebuah pepatah tak mungkin seseorang mampu menutupi asap. Istri Sang Rsi Dharma Sadhu pun tahu apa yang terjadi atas suaminya dimana Sang rsi juga mencintai wanita lain selain dirinya, perang mulut pun terjadi kekesalan sang istri yang harus membuat sang Rsi terpaksa mengalah dan mengaku bersalah. Keadaan pesramanpun kini kembali seperti hari-hari sebelumnya suasana tenang dan damai.
Keberadaan Sang Rsi tak lepas dari pengawasan sang sitri membuat Sang Rsi harus membatasi keluar pesraman. Dia banyak merenung dan tak banyak bicara, rupanya rasa cinta dan diliputi rasa kangen pada Ida Ayu Mas Manik Merta Sari tak bias beliau bendung hingga suatu hari bertepatan nemu bulan gelap (Tilem) Sang Rsi mengintai Ida Ayu Mas dari seberang sungai tak jauh di sebelah barat pesraman. Terlihat di kejauhan Munduk di sebelah barat sungai/Munduk Gunung Sari, sosok wanita cantik yang sedang mengayunkan langkahnya dengan sebuah kendi di kepalanya, kulitnya tampak bersinar, itulah Ida Ayu Mas Manik Merta Sari yang sedang menuju “Taman Megenda.” Ida Ayu Mas Manik Merta Sari melepas pandangannya ke sekitarnya tampak kaget terlihat di kejauhan ada seseorang seperti melambaikan tangan kearahnya. Akhirnya beliau mencoba untuk menatap lebih dekat siapa orang itu sesungguhnya, sampai akhirnya tampak jelas. Rasa gundah yang mereka pendam akhirnya sedikit terobati, senyum lebar menebar di wajah mereka berdua tak sepatah katapun terucap dan akhirnya mereka saling melambaikan tangan. Setelah beberapa saat Ida Ayu Mas Manik Merta Sari kembali melanjutkan perjalanannya ke Taman Megenda. Akhirnya beliaupun memutuskan untuk menunggu di tempat itu sampai Ida Ayu Mas Manik Merta Sari kembali dari tempat air suci. Tiap kali beliau melihat hanya bias ber salam dengan lambaian tangan. Lama-kelamaan tempat Rsi Dharma Sadhu berdiri itu ditinggalkan sebuah nama, andai terbentuk sebuah desa diberi nama “ULAPAN” yang artinya lambaian tangan.
Perasaan rindunya kepada Ida Ayu Mas Manik Merta Sari semakin tak bias dibendung, akhirnya beliau memutuskan untuk menemui sang kekasih. Beliau meninggalkan pesraman untuk bertemu di Taman Megenda. Setelah mereka berdua bertemu dan akan kembali mereka melalui Munduk Gunung Sari agar Sang Rsi tidak diketahui oleh istrinya. Sang Rsi pun ingin menuju Tegal Apit Pangkung dimana tempat Ida Ayu Mas Manik Merta Sari tingga, tetapi Ida Ayu Mas tidak mengijinkan, dengan harapan sebelum Sang Rsi menikahinya. Akhirnya Sang Rsi menyatakan akan menikahi Ida Ayu Mas dengan menikah atau mejangkepan dan sebagai bukti untuk mengingatkan tempat dimana beliau berkata disebut “BR. MAJANGAN” Akhirnya mereka berdua menyepakati dank arena saat itu diberi nama “TAMAN SARI” karena awal pertemuan beliau di Taman Megenda dengan Ida Ayu Mas Manik Merta Sari akhirnya nama digabung menjadi Taman sari. Tetapi nama sebelumnyapun tidak ditinggalkan begitu saja peeramannya “Taman Sari” tapi wilayah sekitarnya masih disebut Tegal Apit, yaitu subak Tegallampit sekarang.
Hal tersebut juga tidak lepas dari intaian istri dari Rsi Dharma Sadhu, hingga pernikaha /perjangkepan tersebut membuat beliau marah luar biasa. Setelah Rsi Dharma Sadhu kembali ke pesraman Uma Duwur sang istri mengadakan semadi dengan meubah wujudnya menjadi seekor babi putih. Dengan taring yang siap mencabik siapapun yang menghalangi, bulu yang lebat dengan cakaran kuku-kukunya yang sangat mengerikan dan mengeram yang hampir menggetarkan pesraman Uma Duwur. Saat itu Sang Rsi hanya bias diam, tak bias berbuat banyak, babi jelmaan itu “Angulon Angungsi Lwah” yang artinya ke arah barat menuju sungai, sambil menjerit dia akan memisahkan suaminya dengan wanita idamannya dengan merubah sungai menjadi sebuah danau sehingga munduk Uma Duwur dengan Munduk Gunung Sari bisa dipisahkan. Kecepatan yang sangat dahsyat dari babi jelmaan itu mulai membakar di pesisir sungai dengan berusaha menemukan sumber air, suasana menjadi gaduh memecah kesunyian saat itu sehingga membuat sangat kaget seorang dukuh yang sedang memancing ikan. Dukuh tidak ingin suasana mancingnya diganggu oleh keberadaab babik itu dengan membuat gaduh membongkah dinding sungai, babi itupun dibentak oleh Sang Dukuh. Ketika itu babi putih jelmaan itu menjadi sangat garang, dia mulai memamerkan taringnya dengan mengeram dan menggetarkan sungai. Kemudian bertahan mendekati Sang Dukuh Pancing, matanya merah bersinar, bulu punggungnya mulai berdiri seakan sudah siap menerkam lawan, Sang Sukuh Pancing itu kelihatan agak gemetar dan sedikit melangkah mundur, melihat dukuh itu agak takut, babi outih jelmaan itu malah semakin garang. Babi itu mengendap-ngendap dan seketika menyerang Sang Dukuh Pancing, geramannya yang hebat membuat binatang lain harus lari mencari perlindungan. Memang tak pernah diperkirakan secara tak sengaja dukuh mengayunkan bambu pancingnya mengenai babi jelmaan itu. Sesuatu yang tak mungkin terjadi, babi yang menyeramkan itu terjatuh dan menangis di depan Dukuh pancing sambil memohon ampun. Rupanya pancing (Pales Pancing) itu mempunyai kekuatan untuk menolak kekuatan magis. Dukuh Pancing tidak berhenti sampai disana dia tetap membentak dan mau memukul babi itu sampai akhirnya babi itu berkata. Dia menyatakan akan segera pindah tapi tolong untuk mengingat bahwa tempat yang digali itu bernama Taman Batu Karu/Taman Bukit Batu Karu. Karena beliau berasal dari Gunung Batu Karu (Tabanan). Dan mata air Batukaru itu masih tetap sampai sekarang. Keinginan dari istri Rsi Dharma Sadhu itu menemui kegagalan. Dia tidak berhasil memisahkan Rsi Dharma Sadhu dengan Ida Ayu Mas Manik Merta Sari akhirnya beliau menyatakan untuk kembali ke kelahirannya, yaitu bukit Batukaru. Karena kegagalan itu lantaran dibentak dengan bambu pancing sampai babi itu lari ke hilir sungai, dan apabila nantinya terbentuk sebuah dusun diberi nama Br. Mancingan (sekarang disebut Mancingan).
Kembalinya istri Rsi Dharma Sadhu membuat pesraman Uma Duwur jadi sepi, masih terlihat jelas sarana pemusatan rasa bhakti yang berupa Taulan (arca-arca) Rsi Dharma Sadhu memutuskan untuk pindah menuju Pucak Adri. Sementara Ida Ayu Mas Manik Merta Sari yang tinggal di Taman Sari juga menelusuri Puncak Mangenu sampai akhirnya di (Puncak Mangenu, Subak Twali sekarang). Di Puncak Mangenu, Ida Ayu Mas suka menanam buah-buahan. Salah satunya yang paling utama bernama jeruk Linglang (Juwuk Linglang) disanalan beliau mendirikan pesraman, sementara Rsi Dharma Sadhu pun sampai si Pucak Adri, beliau menanam bungan-bungan (sarwa sekar). Tujuannya untuk mengikat wanita cantik yang jadi idolanya. Ternyata Pucak Mangenu tidak jauh dari Pucak Adri hanya dibatasi pangkung (sungai tanpa air) keseharian dari Ida Ayu Mas Manik Merta Sari seperti biasa menuju air Taman Megenda tembus di sebelan barat pesraman Pucak Mangenu, hal itupun berhasil (Air Suci di sebelah barat Pura Penataran Air Jeruk sekarang). Dan pucak Adri adalah tempat masyarakat Payangan untuk melasti sampai saat ini.
Pada saat ini pulau Bali masih disebut pulau Dawa/pulau panjang, kemudian datanglah seorang Rsi dari tanah Jawa menelusuri pulau Dawa, yang konon kelihatan bersinar. Tiada lain beliau bernama Rsi Mrkandya. Perjalanan Rsi Markandya sampai kedua kalinya baru berhasil, dan untuk pertana kalinya menemui kegagalan. 800 orang pengikutnya hampir semua meninggal.
Perjalanan Rsi Markandya untuk pertanakalinya menelusuri pesisir Pulau Dawa dan memulai perjalanannya dengan menyusuri tukad Yeh Wos/Sungai Wos, setelah beliau merasa di pertengahan pulau Dawa, beliau mencoba mengadakan semadi pertama kali ada di Puca Pucak Gunung Lebah (Campuan ubud) kemudian mengikuti sampai meniju hulu, beliau masih kebingungan dimana harus memulai kembali meminta petunjuk dengan beryoga di Pura Pucak Payogan dan melanjutkan perjalanan akhirnya sampai di suatu tempat dimana beliau kembali memohon petunjuk untuk memulai memotong kayu, tempat itu ada di Pura Murwa Bumi banjar Pengaji sekarang. Karena beliau diikuti olah 8—orang pwngikut maka untuk mempertemukan/parum saat ada pembicaraan pentingan maka dibangunlah sebuah bale panjang/Bale Agung dengan tiang berjumlah 98 tiang dengan dibagi menjadi 48 blok dipakai tempat pertemuan. Di sekitar bale tersebut banyak para pengikut mendirikan gubuk-gubuk kecil. Kemudian Rsi Markandya kembali melanjutkan kea arah utara sampai batas utara, yaitu pura Alas Angker sekarang. Tetapi dalam perjalanan itu banyak pengikutnya mengalami jatuh sakit, bahkan tidak diketahui sebabnya. Mulailah beliau mengumpulkan pengikutnya untuk diajak kembali tapi hanya beberapa yang beliau temukan akhirnya beliau menyusuri tempat-tempat pengikutnya memotong kayu. Beliau menemukan pengikutnya saat itu dijadikan sebuah nama yang sampai saat ini menjadi nama banjar seperti Pilan, Seming, Penginyahan, Ponggang, Semaon, dan lainnya. Karena sakralnya tepar/hutan di sekitar tempat itu maka diberi nama ALAS ANGKER yang artinya hutan yang sangat magis. Rsi Markandya memutuskan untuk kembali ke Jawa karena tak kuat lagi melanjutkan perjalanannya. Setelah sampai di Pucak Adri beliau bertemu seorang wanita dating dari mata air suci akhirnya bertegur sapa dan diajak mampir ke pesraman pucak Mangenu. Sampai di pucak Mangenu Ida Sang Rsi disuguhkan minuman air jeruk (Juwuk Linglang). Wanita itu adalah Ida Ayu Mas Manik Merta Sari. Atas suguhan itu seolaholah memberikan suatu kekuatan kepada Rsi Markandya dan pengikutnya sehingga yang sakitpun jadi sembuh. Karena kekuatan itu muncul dari air jeruk maka pesraman itu dinamakan Penataran Air Jeruk.
Setelah itu Rsi Markandya memutuskan untuk kembali, akhirnya menuju pegunungan Raung. Disanalah beliau mendapat petunjuk untuk memulai lagi perjalanannya di pulau Dawa dengan mendekatkan diri kepada Sang Hyang Gri Natha (Hyang berstana di Gunung Agung). Dari Gunug Raung menuju pulau Dawa dan mulai perjalanan dari Pucak Pulaki Singaraka (Pucak Melanting sekarang).
Terus menyusuri tengah pulau Dawa menuju Gunung Agung. Disama memulai lagi dengan diawali sesaji dengan unsur Panca Datunya. Setelah dari Gunung Agung kembali menuju arah barat akhirnya sampai di dataran yang sangat subur (Alas Jimbar), apapun yang ditanam pengikut eliau hidup dengan subur, maka tempat itu disebut Jagat Sarwa Ada (serba ada), yaitu jagat Taro sekarang. Karena untuk kedua kalinya dapat wahyu di Gunung Raung, maka di Taro dibangunlah Pura Gunung Raung. Kemudian dari Taro Ida Sang Rsi kembali ke Pucak Gunung Lebah, Pucak Payogan, dan lagi ke utara menyusuri sungai Wos. Kembali mulai di Payangan ini berawal di Pura Senetan (Br. Bayad) dari sanalah lagi memulai memotong kayu untuk di Payangan, setelah mendekati bale panjang/Bale Agung ditemukan banyak gubuk-gubuk yang sudah kosong saat itu diberi nama Karang Suwung sampai sekarang. Di Bale Agunglah Rsi Markandya memulai membagi kahyangan (Ngepah Kahyangan) di desa Kahyangan/Parahyangan. Dari sini beliau menelusuri para pengikut beliau saat pertama di pulau Dawa di Payangan utara, di sekitar Alas Angker karena tidak ada lagi yang meninggal maka disebut Kerta. Desa Kerta itulah batas utara perjalanan beliau untuk di Payangan. Kalau di sebelah barat sampai di Pura Saka Luwih di Dusun Selat, Buahan. Dari Bale Agung Rsi Markandya tetap memusatkan pikiran menuju gunung maka ada yang dijadikan pemusatan beliau untuk menatap Pucak Gunung Agung dari Bale Agung yang disebut pusat Penganjingan yang sekarang disebut Puseh Branjingan di banjar Ulapan Bukian. Dan tepat duduknya beliau itulah diberi nama “MELINGGIH” yang berarti Duduk.

The Origin of Pamecutan Dynasty

The honorable pf juries
Dear my friends who participate this story telling contest
In this case I would like to deliver a story entitled The Origin of Pamecutan Dynasty. Through this story, we will the history about puri Pamecutan and Pura Tambang Badung.

The Origin of Pamecutan Dynasty

Once upon a time in Bali, there was a kingdom named Singgasana which is located in Tabanan. The king of Singgasana was a wise ruler and he had one prime wife and several concubines. From the prime wife, he had a son named Arya Rangon, he is the oldest children, so he would replace his father as a king soon or later, but he had temper, envious, and jealous to his other brothers. From the concubines, he had several sons and daughters, but the most prominent of all was Ki Pucangan. He named Ki Pucangan since his mother came from the village of Buahan. Ki Pucangan was the favorite of Tabanan people, do you know why? Because he was kind and wise.
Arya Rangon hated Ki Pucangan to extreme point. Audience, do you know what is the reason? Because when Arya Rangon was grown up he had a chance to be named as the successor, since Tabanan people loved him.
“I can’t be like this. I have to put him away from the palace” Arya Rangon was thinking a way to eliminate Ki Pucangan from his palace. He contrived many attempts to kill Ki Pucangan, bu Ki Pucangan always manage to escape. One day, Arya Rangon told Ki Pucangan to do something dangerous.
“My brother Pucangan, would you like to help me? Arya Rangon asked for help to Ki Pucangan.
“What can I do for you? I’ll do it,” answered Ki Pucangan.
“Please cut the biggest bough of the Banyan Tree, which grew in the center of our kingdom, it disturbs us!” said Arya Rangon.
Audience, do you know, the sacred banyan tree was inhabited by evil spirits and demons and so far no one dared to even to climb or linger around the tree. But finally, Ki Pucangan obeyed his step brother’s order, he climbed the tree and then cut the biggest bough of the tree, he even sat on the falling bough, but amazingly he suffered no injury.
Time by time passed, finally Ki Pucangan realized his step borther’s wicked attention. So, he left the palace and went to Kubon Tingguh and he meditated there. After meditating for long time, the god of Kubon Tingguh came and asked him. “My son Ki Pucangan, what is the purpose of your meditation?”
“I meditated here to ask you a place where I can settle down and an occupation that suits for me,” answered Ki Pucangan.
“Unfortunately I have nothing to offer to you, but you can ask the god Batukaru, he will give a place to you,” said the tho god of Kubon Tingguh. Ki Pucangan took a leave and went to mount Batukaru.
After arriving at Mount Batukaru, Ki Pucangan meditated and the god Batukaru descended and spoke to him. “Alas, Pucangan mu son, I have nothing for you. Go to mount batur, you will get a place and occupation there. Haste my son! May you always be safe.” The god of Batukaru asked Ki Pucangan to go to Batur and he went there.
Like before, after he arrived at Batur, Ki Pucangan meditated in Ulun Danu Batur temple. Do you know what happened then? The goddess of Batur descended and brought a whip and a rope. The god addressed Ki Pucangan “Ki Pucangan my son, now I will show you a place where you can settle down with this whip. Now, look to south west!”
“There nothing my god,” said Ki Pucangan when he only saw a dark area there.
“No. There is a dark area and there is also a bright stone which shine like a star. There you will live as a king. Since the area is dark, you should name is Badung! When you manage to become the king of Badung, you have to build a temple to bind the wil of people of Badung with this rope and you should name it Nambangan Badung,” continued the god.
“I’ll be a king there? But I anything about governing a kingdom.” Said Ki Pucangan confusedly.
“Don’t worry! When you arrived there, asked a wise counsels from Kaki Buyut Lumintang who resides there. Take si Undagala from the stairs of this temple, he will be your loyal servant. Now go my son! Asked the goddess of Batur.
After receiving the boons, Ki Pucangan took a leave and went straight to the promised place. At the stairs of the temple, he found si Undagala and took him as a servant.
After arriving at the promised place, Ki Pucangan askesd wise counsels from Kaki Buyu Lumintang.
“Kaku Buyut Lumintang, the goddess of Batur asked me to come to you to ask for wise counsels from you before I become a king,” said Ki Pucangan to Kaki Buyut Lumintang.
“Are you Ki Pucangan? I’ll do it.” Kaki Buyut Lumintang granted Ki Pucangan’s request.
After his study on art of war and governing kingdom from Kaki Buyut Lumintang was finished, he fought the kingdom of Mengwi and seized Lumintang and Badung areas. Ki Pucangan was appointed the first king of Badung and built a temple and named it Puri Pamecutan. He also built a temple in accordance with the goddess of Batur instruction and named it Nambangan Badung temple.
Audience, that’s my entire story. I hope you can enjoy it and thanks for your attention.

Selasa, 19 April 2011

The Origin of Pemecutan Dysnasty

The honorable pf juries
Dear my friends who participate this story telling contest
In this case I would like to deliver a story entitled The Origin of Pamecutan Dynasty. Through this story, we will the history about puri Pamecutan and Pura Tambang Badung.

The Origin of Pamecutan Dynasty

Once upon a time in Bali, there was a kingdom named Singgasana which is located in Tabanan. The king of Singgasana was a wise ruler and he had one prime wife and several concubines. From the prime wife, he had a son named Arya Rangon, he is the oldest children, so he would replace his father as a king soon or later, but he had temper, envious, and jealous to his other brothers. From the concubines, he had several sons and daughters, but the most prominent of all was Ki Pucangan. He named Ki Pucangan since his mother came from the village of Buahan. Ki Pucangan was the favorite of Tabanan people, do you know why? Because he was kind and wise.
Arya Rangon hated Ki Pucangan to extreme point. Audience, do you know what is the reason? Because when Arya Rangon was grown up he had a chance to be named as the successor, since Tabanan people loved him.
“I can’t be like this. I have to put him away from the palace” Arya Rangon was thinking a way to eliminate Ki Pucangan from his palace. He contrived many attempts to kill Ki Pucangan, bu Ki Pucangan always manage to escape. One day, Arya Rangon told Ki Pucangan to do something dangerous.
“My brother Pucangan, would you like to help me? Arya Rangon asked for help to Ki Pucangan.
“What can I do for you? I’ll do it,” answered Ki Pucangan.
“Please cut the biggest bough of the Banyan Tree, which grew in the center of our kingdom, it disturbs us!” said Arya Rangon.
Audience, do you know, the sacred banyan tree was inhabited by evil spirits and demons and so far no one dared to even to climb or linger around the tree. But finally, Ki Pucangan obeyed his step brother’s order, he climbed the tree and then cut the biggest bough of the tree, he even sat on the falling bough, but amazingly he suffered no injury.
Time by time passed, finally Ki Pucangan realized his step borther’s wicked attention. So, he left the palace and went to Kubon Tingguh and he meditated there. After meditating for long time, the god of Kubon Tingguh came and asked him. “My son Ki Pucangan, what is the purpose of your meditation?”
“I meditated here to ask you a place where I can settle down and an occupation that suits for me,” answered Ki Pucangan.
“Unfortunately I have nothing to offer to you, but you can ask the god Batukaru, he will give a place to you,” said the tho god of Kubon Tingguh. Ki Pucangan took a leave and went to mount Batukaru.
After arriving at Mount Batukaru, Ki Pucangan meditated and the god Batukaru descended and spoke to him. “Alas, Pucangan mu son, I have nothing for you. Go to mount batur, you will get a place and occupation there. Haste my son! May you always be safe.” The god of Batukaru asked Ki Pucangan to go to Batur and he went there.
Like before, after he arrived at Batur, Ki Pucangan meditated in Ulun Danu Batur temple. Do you know what happened then? The goddess of Batur descended and brought a whip and a rope. The god addressed Ki Pucangan “Ki Pucangan my son, now I will show you a place where you can settle down with this whip. Now, look to south west!”
“There nothing my god,” said Ki Pucangan when he only saw a dark area there.
“No. There is a dark area and there is also a bright stone which shine like a star. There you will live as a king. Since the area is dark, you should name is Badung! When you manage to become the king of Badung, you have to build a temple to bind the wil of people of Badung with this rope and you should name it Nambangan Badung,” continued the god.
“I’ll be a king there? But I anything about governing a kingdom.” Said Ki Pucangan confusedly.
“Don’t worry! When you arrived there, asked a wise counsels from Kaki Buyut Lumintang who resides there. Take si Undagala from the stairs of this temple, he will be your loyal servant. Now go my son! Asked the goddess of Batur.
After receiving the boons, Ki Pucangan took a leave and went straight to the promised place. At the stairs of the temple, he found si Undagala and took him as a servant.
After arriving at the promised place, Ki Pucangan askesd wise counsels from Kaki Buyu Lumintang.
“Kaku Buyut Lumintang, the goddess of Batur asked me to come to you to ask for wise counsels from you before I become a king,” said Ki Pucangan to Kaki Buyut Lumintang.
“Are you Ki Pucangan? I’ll do it.” Kaki Buyut Lumintang granted Ki Pucangan’s request.
After his study on art of war and governing kingdom from Kaki Buyut Lumintang was finished, he fought the kingdom of Mengwi and seized Lumintang and Badung areas. Ki Pucangan was appointed the first king of Badung and built a temple and named it Puri Pamecutan. He also built a temple in accordance with the goddess of Batur instruction and named it Nambangan Badung temple.
Audience, that’s my entire story. I hope you can enjoy it and thanks for your attention.

Jumat, 04 Maret 2011

RERAHINAN JAGAT "NYEPI"

Hari raya Nyepi mwrupakan salah satu hari raya keagamaan bagi umat Hindu. Hari raya ini datang setiap satu tahun sekali, yaitu pada sasih kesanga pada penanggalan bulan Bali.
Hari Raya Nyepi mulai disambut sehari sebelumnya, yaitu dengan mengadakan upacara Tawur kesanga. Tawur kesanga ini dilakukan diperempatan untuk menetralisir buta kala agar tidak mengganggu pelaksanaan Nyepi esok harinya sebagai awal tahun baru Caka (2011=1933).
Acara tawur dilanjutkan dengan pawai ogoh-ogoh keliling desa.

Rabu, 09 Februari 2011

persiapan penghijauan

tadi saya ada beberapa kegiatan untuk mempersiapkan acara penghijauan di banjar Penginyahan. saya merasa sangat capek karna banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan. dari yang A sampai Z, tapi dari kegiatan itu saya mendapat banyak oeajaran entang tanggung jawab.maka dari itu saya berharap agar kegiatan seperti ini lebih sering diadakan agar menambah mnat siswa untuk mencintai alam sekitar.

Selasa, 18 Januari 2011

PROGRAM OSIS 2010/2011 EKAPAYSMA



KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, sehingga kami selaku Pengurus OSIS SMA N 1 Payangan Periode 2009/2010 dapat menyelesaikan Progam kami ini demi berjalannya tugas-tugas OSIS yang diemban.
Dalam penyusunannya kami banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari banyak pihak. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Kami menyadari bahwa program ini belumlah sempurna., oleh karena itu kritik serta saran-saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan program kami ini.
Akhir kata kami berharap semoga program kali ini dapat bermanfaat bagi SMA N 1 Payangan umumnya dan OSIS pada khususnya.
Om Santhi, Santhi, Santhi Om

                                                                                                                                                Payangan, 1 Desember 2010


                                                                                                     
                                                                                          Pengurus OSIS






DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................... i
Daftar isi .................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan .................................................................................................. 1
1.1  Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2  Tujuan pokok Pengurus OSIS .................................................................... 1
1.3  Sasaran Pokok Pengurus OSIS ................................................................... 2
1.4  Ruang Lingkup Pengurus OSIS ................................................................. 2
1.5  Pengertian dan Peranan OSIS .................................................................... 3
1.6  Tugas dan Kewajiban Pengurus OSIS ....................................................... 4
1.7  Kewajiban sebagai Pengurus OSIS ............................................................ 4
1.8  Syarat-syarat Menjadi Pengurus OSIS ....................................................... 4
1.9  Agenda Kegiatan OSIS .............................................................................. 5
BAB II Struktur OSIS ............................................................................................ 10
BAB III Program OSIS .......................................................................................... 11
BAB IV Rencana Kegiatan OSIS............................................................................ 18
BAB V Pendanaan .................................................................................................. 19
BAB VI Penutup ..................................................................................................... 20












BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) merupakan wadah pembinaan generasi muda di lingkungan sekolah yang bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur.
Keberadan OSIS di lingkungan sekolah  mengacu pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun  2006 tentang pembinaan Presentasi Peserta Didik dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39/2008 tentang pembinaan kesiswaan yang menetapkan bahwa Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) merupakan lembaga intern sekolah untuk pembinaan dan pembangunan  generasi muda sesuai dengan cita-cita luhur bangsa Indonesia yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945.
Betapa besar perhatian dan usaha pemerintah dalam pembinaan kehidupan para siswa, maka di SMA N 1 Payangan ini dibentuk “OSIS” sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan secara nasional yang mencangkup “Empat Jalur Pembinaan  Kesiswaan”, yaitu;

1.1.1  Organisasi kesiswaan

1.1.2  Latihan Kepemimpinan

1.1.3  Kegiatan ekstrakulikuler

1.1.4  Kegiatan wawasan wiyata mandala


1.2    Tujuan Pokok Pengurus OSIS
Dengan dilandasi latar belakang akhirnya OSIS dan berbagi situasi, OSIS SMA N 1 Payangan dibentuk dengan tujuan pokok sebagai berikut:


1.2.1  Mengmbangkan potensi siswa secara optimal yang terpadu meliputi bakat,minat, dan Kreativitas.

1.2.2  Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan

1.2.3  Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat.

1.2.4  Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis , menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat Madani ( Civil socciety )


1.3  Sasaran Pokok Pengurus OSIS 
Sasaran pembinaan kesiswaan meliputi siswa taman kanak – kanak (TK),taman kanak- kanak luar biasa(TKLB),Sekolah Dasar( SD ), Sekolah Dasar Luar Biasa( SDLB ),Sekolah Menengah Pertama ( SMP ), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa ( SMPLB ).Sekolah Menengah Atas ( SMA ) , Sekolah Menengah Atas Luar Biasa ( SMALB),dan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ).

1.4    Ruang Lingkup Pengurus OSIS
Dengan dilandasi latar belakang akhirnya OSIS dan berbagi situasi, OSIS SMA N 1 Payangan dibentuk dengan Ruang lingkup sebagai berikut :

1.4.1  Pembinaan kesiswaan dilaksanakan melalui kegiatan Ekstra Kurikuler dan kurikuler.

1.4.2  Materi pembinaan kesiswaan meliputi  :

a.       Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
b.      Budi pekerti yang luhur atau akhlak mulia
c.       Kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela Negara
d.      .Prestasi Akademik, Seni, Dan/atau Olahraga sesuai bakat dan minat.
e.       Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Pendidikan Politik, Lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural
f.       Kreatifitas, ketrampilan, dan kewirausahaan
g.      Kwalitas jasmani, kesehatan dan gizi berbasis gizi yang terdiversifikasi.
h.      Sastra dan Budaya
i.        Teknologi Infomasi dan komunikasi
j.        Komunikasi dalam bahasa inggris

1.5  Pengertian dan Peranan Osis
1.5.1  Pengertian
OSIS adalah  satu-satunya wadah organisasi siswa yang wajib diikuti oleh setiap siswa yang berbakat dalam kepemimpinan. Dan OSIS yang tidak mempunyai  organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. OSIS merupakan suatu sistem, dimana berkumpulnya para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan ciri-ciri pokok sebagai berikut:
a.       Berorientasi pada tujuan
b.      Memiliki susunan kehidupan kelompok
c.       Memiliki sejumlah peranan
d.      Berkoordinasi
e.       Berkelanjutan dalam waktu tertentu
1.5.2  Peranan
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar OSIS tetap eksis, yaitu:
a.       Sumber daya
b.      Efisien
c.       Koordinasi kegiatan sejalan dengan tujuan
d.      Pembaharuan
e.       Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar/dlam
f.       Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen
Sebagai salah satu jalur dari pembinan kesiswaan, perannan OSIS adalah:
a.       OSIS merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di sekolah bersama dengan jalur pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu, OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah, wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur yang lain yaitu latihan kepemimpinan, ekstrakulikuler dan wawasan wiyata mandala.
b.      Motifator adalah perangsang  yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersma dalam mencapai tujuan yang sempurna. Dengan bahasa manejemen OSIS mampu memainkan fungsi inteleknya, yaitu kemampuan para pembina, pengurus dalam mempertahankan, meningkatkan keberadaan OSIS baik secara internal maupun eksternal, bila demikian maka OSIS berhasil menampilkan peranannya sebagai motifator.
c.       Apabila peran yang bersifat intelek, dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakan sumber daya yang ada dan secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan,seperti menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara prevektif OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun luar sekolah.  

1.6    Tugas dan Kewajiban Pengurus Osis
Tugas sebagai pengurus OSIS diantaranya:

1.6.1  Bertanggungjawab atas seluruh pengolahan, pembinaan, dan pengembangan OSIS di sekolah.

1.6.2  Memberikan nasehat kepada perwakilan kelas dan pengurus kelas.

1.6.3  Mengesahkan keanggotaan perwakilan kelas dengan SK. Kep. Sek.

1.6.4  Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS dengan SK. Kep. Sek.

1.6.5  Mengarahkan menyusunan ART dan program Kerja OSIS

1.6.6  Menghadiri rapat-rapat OSIS.

1.6.7  Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas OSIS.





1.7    Kewajiban sebagai pengurus OSIS ialah:

1.7.1       Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan AD/ART OSIS.

1.7.2       Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan, dan martabat sekolah.

1.7.3       Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat ”Kolektif”

1.7.4       Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada rapat perwakilan kelas pada akhir masa jabatannya.

1.7.5       Selalu berkonsultasi dengan pembina OSIS.


1.8    Syarat-syatat Menjadi Pengurus Osis
Syarat-syarat sebagai pengurus OSIS yaitu:

1.8.1      Takwa terhada Tuhan Yang Maha Esa

1.8.2      Memiliki budi pekerti yang baik, sopan santun terhadap orang tua, guru, dan teman baik di sekolah maupun di luar sekolah.

1.8.3      Memiliki bakat sebagai pemimpin

1.8.4      Memiliki kemampuan, kemauan, dn pengetahuan yang memadai

1.8.5      Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga pelajarannya tidak terganggu karena menjadi pengurus OSIS.

1.8.6      Pengurus dicalonkan oleh perwakilan kelas. Tidak duduk di kelas terakhir katena akan menghadapi ujian akhir.


1.9    Agenda Kegiatan Osis

1.9.1     Rapat peyusunan dan penyempurnaan program OSIS

1.9.2     Rapat penyusunan struktur pengurus OSIS

1.9.3     Penyusunan tugas upacara OSIS dan semua kelas

1.9.4     Penyusunan program  seperti PORSENIJAR, POPDA, Lomba Intern, Penerbitan majalah, Perpisahan, Persembahyangan, SPB dan MOS, Sidak, Lomba Akademik, Hari-hari Besar Nasional, Persiapan penerimaan orang tua murid/Komite, Penerimaan Raport.

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PAYANGAN

Keputusan
Kepala SMA Negeri 1 Payangan
Nomor : 421/659/SMA.Pay

Tentang:
STRUKTUR ORGANISASI OSIS
Tahun Pelajaran 2010/2011

Menimbang        : 1.   Bahwa sekolah merupakan tempat diselenggarakan proses belajar mengajar, tempat dikembangkannya berbagai nilai pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Mengingat          :  1.   Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
                              2.   Kurikulum Sekolah Menengah Atas Tahun 2007
                              3.   Rapat OSIS SMA N 1 Payangan tanggal 10 November 2010

MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA  : Pembagian tugas dan struktur kepengurusan dan Pembina OSIS
KEDUA       : Keanggotaan Pengurus OSIS periode 2010/2011 seperti terlampir
KETIGA      : Program Kerja OSIS seperti terlampir
KEEMPAT  : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan



                                                                                      Ditetapkan di Payangan
                                                                                   Pada tanggal 5 Januari 2010
                                                                                   Kepala SMA N 1 Payangan




                                                                                    (I Wayan Suwena, S.Pd).
                                                                                 NIP: 19620521 198301 1 002


Lampiran 01    :  Keputusan Kepala SMA Negeri 1 Payangan
Nomor             : 421/659/SMA.Pay
Tentang           : Struktur Organisasi OSIS periode 2010/2011

STRUKTUR KEPENGURUSAN OSIS
PERIODE 2010/2011
SMA NEGERI 1 PAYANGAN
Penanggung Jawab         : I Wayan Suwena, S.Pd (Kepala Sekolah)
NIP. 19620521 198301 1 002
Koordinator Pembina     : Drs. I Made Suada, M.Pd (Wakasek Kesiswaan)
NIP. 19661019 200003 1 005
Pembina OSIS                 : I Ketut Karyawan, S.Pd
NIP. 19651128 199804 1 002
: A.A Gede Putra Wicaksana, S.Pd
  NIP. 19611231 198303 1 057
: Dra. Ni Wayan Murniati
  NIP. 19651103 199512 2  002
: Wakid, S.Pd
  NIP. 19700902 200003 1 005

Ketua Umum                               : Ni Wayan Saras Sasmita                  (XI IPA 1)
Wakil Ketua I                              : I Wayan Diksa Gargita                    (IX IPA 1)
Wakil Ketua II                             : I Wayan Suarnata                             (XI IPA 1)
Sekretaris Umum                        : Ni Luh Gede Ratnadila                    (XI IPA 1)
Sekretaris I                                  : I Made Dwipayana                               ( X – 5 )
Sekretaris II                                 : I Wayan Saptayana                               ( X – 1)
Bendahara Umum                      : Ni Kadek Anggi Julianti                  (XI IPA 1)
Wakil Bendahara                        : Ni Putu Meilia Suarningsih                    ( X – 2)



SEKSI-SEKSI
I. Pembinaan Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Koordinator       : I Dewa Ayu Mita Dwijayanti                          ( XI IPA 1)
Anggota             : Ade Purnamasari                                              ( XI IPA 1)
                             Ni Putu Suarminingsih                                     (     X-1     )     
                             A.A. Ist. Wida Anggari                                   (     X-2     )     
                              I Wayan Subur                                                ( XI IPA 3)


II.    Pembinaan Budi Pekerti Luhur / Akhlak Mulia
Koordinator       : I Dewa Gede Agung Suta Ariwangsa             ( XI IPA 1 )
Anggota             : Ayu Kartika Abrianthi                                     (   X – 1    )
                             I Putu Andy Gunawan                                    (   X – 2    )
                             I Wayan Agus Sukanatha                                ( XI IPA 1 )


III. Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara
Koordinator       : A.A. Gde Surya Mahardiana                           ( XI IPA 2 )
Anggota             : Ni Koming Ayu Cempaka                               (    X – 2   )
                             I Gst. Ngr. Agung Kharismanata                     (    X – 3   )
                             Ni Kadek Dwi Ari Putri                                  ( XI IPA 2 )
                             Desak Putu Sri Sudani                                     ( XI IPA 2 )


IV. Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat
Koordinator       : Ni Wayan Murtini                                            ( XI IPA 2 )
Anggota             : I Gst. Ayu Mahendri Lestari                           (     X-1    )
                             I Kadek Ana                                                    ( XI IPA 1 )
                             I Made Narendra Yuda                                   ( XI IPA 3 )
                             Ni Ketut Ratih                                                 (    X – 3   )


V.    Pembinaan demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan  hidup,                
      kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural
Koordinator       : A.A. Eka Septian Utama                                ( XI IPA 1)
Anggota             : Ni Made Soeharti                                            (    X – 1   )
                             A.A. Ist. Dianika Perama Dewi                      ( XI IPA 1)
                             Ni Kadek Setiawati                                         ( XI IPA 2)       
                             Ni Ketut Buntriani                                          ( XI IPA 3)
                             Ni Wayan Ayu Purma Dewi                            (     X-2    )


VI. Pembinaan kreatifitas, keterampilan dan kewirausahaan
Koordinator       : Ni Wayan Diah Pitaloka                                  ( XI IPA 1 )
Anggota             : Kadek Yuli Anggita Putri                                (     X-3    )
                             Ni Putu Susiari                                                 ( XI IPA 1 )
                             Made Shasmitha Pragmaningtyas                    ( XI IPA 1)


VII.    Pembinaan kualitas jasmani kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi yang terdiversifikasi
    Koordinator    : Dian Yadnya Purnama Dewi S.M                   ( XI IPA 1 )
         Anggota          : I Kadek Suardana                                            ( XI IPA 2 )
                             Ni Nyoman Oktariani                                      (    X – 4   )
                             Ni Wayan Oktavia Usadi                                 ( XI IPA 3 )
                             Ni Ketut Indrawati                                          (     X-4     )
                             I Wayan Suastika                                             (   XI IPB )
                             Ni Nyoman Luwesriani                                    ( XI IPA 3)


VIII. Pembinaan sastra dan budaya
Koordinator    : Ni Kadek Dwi Rahayu Firdayanti                   (XI IPA 1 )
Anggota          : Ni Putu Ari Setyasari                                       (    X-2     )
                          Desak Putu Emmei Juliantari                           (XI IPA 1 )
                          I Made Putra Kertayasa                                   (XI IPA 3 )
                          Ni Made Yuliantini                                          (     X-4    )


IX.       Pembinaan teknologi informasi dan komunikasi
Koordinator    : I Gede Sukadana                                              ( XI IPA 2      )
Anggota          : Virgonita Dwi Harisanthi                                 ( XI IPA 1      )
                          Ni Kadek Sukasari                                            ( XI IPA 1      )          
                          Ni Made Juniari                                                ( XI IPA 3)
                          Ni Komang Purnitayani                                    ( XI IPA 3      )


X.          Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris
         Koordinator    : Ni Wayan Windy Ferina                                  ( XI IPA 1 )
         Anggota          : Ni Wayan Kartina Dewi                                  (    X – 5    )
                                   I Nyoman Budiana                                          ( XI IPA 1 )
                                   I Made Suarnawa                                             (   XI IPS   )
                                   Ni Kadek Erna Maygayanti                             ( XI IPA 2 )

   


    Payangan, 1 Desember 2010
                                                                                         Kepala SMA N 1 Payangan



      I Wayan Suwena, S.Pd
                                                                                       Nip: 19620521 198301 1 002

BAB III
PROGARAM OSIS
PERIODE 2010/2011
3.1  Program kerja OSIS inti
OSIS Inti ialah OSIS yang mengatur tentang jalannya kegiatan disekolah yang dilakukan oleh OSIS dalam hal ini OSIS tidak hanya mengatur kegiatan namun OSIS Inti juga memiliki Program yang harus dilaksanakan antara lain:
3.1.1  Sidak 1 Bulan 2x (minggu ke dua dan ke empat)
3.1.2  10 Menit setelah bel, pintu gerbang ditutup oleh OSIS.
3.1.3  Pada waktu upacara OSIS yang tidak bertugas ditempatkan dibelakang peserta  upacara
3.1.4  Setiap kelas harus mengumpulkan sarana ( Karya Tulis ) untuk Majalah dinding
3.1.5  Melaksanakan Tri Sandya sebelum dan sesudah jam pelajaran
3.1.6  Melaksanakan Upacara Bendera sesuai dengan tanggal :
a.       Minggu pertama dan minggu ketiga tiap bulan
b.      Hari – hari Besar Nasional

3.2  Seksi 1, Pembinaan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Seksi ini merupakan seksi yang utama, dimana bertujuan manusia yang takwa  terhadap Tuhan, serta menjadikan siswa selalu berada dalam jalan yang benar dengan mematuhi segala perintah-Nya  dan menjauhi segala larangan-Nya. Oleh karena itu terbinalah toleransi kehidupan antar umat beragama.
Program seksi ini antar lain:
3.2.1  Melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
3.2.2  Memperingati hari-hari besar keagamaan seperti :
a.       Saraswati, ( 23 April 2011)
b.      Pagerwesi ( 27 April 2011)
c.       Siwalatri (3 Januari 2011)
d.      Purnama, (20 Desember 2010, 19 Januari 2011, 17 Februari 2011, 19 Maret 2011, 17 April 2011, 17 mei 2011, 15 Juni 2011, 15 juli 2011, 19 Agustus 2011, 12 September 2011, 11 Oktober 2011)
e.       Tilem, (4 Januari 2011, 2 Februari 2011, 4 Maret 2011, 3 April 2011, 2 Mei 2011, 1 Juni 2011,30 Juli 2011, 28 Agustus 2011, 27 september 2011, 26 Oktober 2011)
3.2.3  Melaksanakan perbuatan alamiah sesuai dengan norma agama, misalnya:
a.       Ngayah di pura- pura
b.      Berdana Punia
c.       Melakukan Tirta yatra ke Pura-Pura.
3.2.4  Membina toleransi antar umat beragama.
3.2.5  Mengadakan kegiatan lomba yang bernuansa keagamaan, misalnya:
a.       Lomba membuat gebogan
b.      Membuat penjor
c.       Mengikuti olimpiade keagamaan.
d.      Lomba Makidung.
e.       Lomba Tri Sandhya
3.2.6  Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan keagamaan di sekolah.

3.3  Seksi 2, Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia.
Pada seksi ini kita dapat menjadi manusia yang berkepribadian tinggi dan mantap serta tanggung jawab dalam kemasyarakatan dan kebangsaan. Dengan ini tujuannya yaitu melaksanakan P4, melaksanakan tata krama pergaulan siswa baik di sekolah, di rumah dan di masyarakat, melaksanakan kegiatan awal untuk meringankan penyandang cacat, orang jompo, fakir miskin, dan orang yang tertimpa bencana alam, menumbuhkan, dan mengingatkan kesadaran rela berkorban rasa senasib dan sepenanggungan.
Program  dari seksi ini antra lain:
3.3.1  Melaksanakan tata tertib dan kultur sekolah
3.3.2  Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti ( bakti sosial )
3.3.3  Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan
3.3.4  Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban
3.3.5  Menumbuh kembangkan sikap hormat dan menghargai warga sekolah
3.3.6  Melaksanakan kegiatan 9K (Keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan, keindahan, keteladanan, kesehatan).
3.3.7  Melaksanakan sidak terhadap kapling-kapling kebun yang kurang di rawat.

3.4  Seksi 3, Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara.
Seksi ini adalah seksi yang bertujuan untuk Melaksanakan kegiatan upacara bendera pada hari senin dan/atau hari sabtu, serta hari-hari besar Nasional, menyanyikan lagu-lagu nasional ( Mars dan Hymne ), melaksanakan kegiatan kepramukaan, Mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat bernilai sejarah, mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan, dan semangat perjuangan para pahlawan, Melaksanakan kegiatan bela negara, Menjaga dan menghormati simbol-simbol dan lambang-lambang negara, melakukan pertukaran siswa antar daerah dan antar Negara.
Program dari seksi ini ialah:
3.4.1  Melaksanakan kegiatan upacara bendera pada hari senin dan/atau hari Sabtu, serta hari-hari besar nasional, yaitu :
a.       2 Mei Hari Pendidikn Nasional
b.      20 Mei Hari Kebangkitan Nasional
c.       1 Juni Hari Lahirnya Pancasila
d.      17 agustus Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
e.       28 Oktober Hari Sumpah Pemuda
f.       10 November Hari Pahlawan
g.      25 Novemver Hari PGRI
h.      29 November Hari KORPRI
3.4.2  Menyanyikan lagu-lagu nasional ( Mars dan Hymne )
3.4.3  Melaksanakan kegiatan kepramukaan
3.4.4  Mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat bernilai sejarah
3.4.5  Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan, dan semangat perjuangan para pahlawan.
3.4.6  Melaksanakan kegiatan bela negara
a.       PBB
3.4.7  Menjaga dan menghormati simbol-simbol dan lambang-lambang negara.
3.4.8  Melakukan perukaran siswa antar daerah dan antar negara.

3.5  Seksi 4, Pembinaan Prestasi Akademik, Seni, dan/atau Olahraga Sesuai Bakat dan Minat.

Program dari seksi ini ialah:
3.5.1        Mengadakan lomba mata pelajaran/program keahlian.
3.5.2        menyelenggarakan kegiatan ilmiah
3.5.3        Mengikuti kegiatan workshop, seminar, diskusi panel yang bernuansa ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
3.5.4        Mengadakan study banding dan kunjungan ( studi wisata ) ke tempat-tempat sumber belajar.
3.5.5        Mendesain dan memproduksi media pembayaran
3.5.6        Mengadakan pameran karya inovatif dan hasil penilitian.
3.5.7        Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah
3.5.8        Membentuk klub sains, seni , dan olahraga.
3.5.9        menyelenggarakan festival dan lomba seni
3.5.10    Menyelenggarakan lomba dan pertandingan olahraga. 

3.6  Seksi 5, Pembinaan Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Pendidikan Politik, Lingkungan Hidup, Kepekaan dan Toleransi Sosial dalam Konteks Masyarakat Plural.

Program dari seksi ini antar lain;
3.6.1        Memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS sesuai dengan tugasnya masing-masing.
3.6.2        Melaksanakan latihan kepemimpinan siswa
3.6.3        Melaksanakan kegiatan dengan prinsip kejujuran, transparan, dan professional.
3.6.4        Melaksanakan kewajiban dan hak diri dan orang lain dalam pergaulan masyarakat.
3.6.5        Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, debat dan pidato.
3.6.6        Melaksanakan kegiatan orientasi siswa baru yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan
3.6.7        Melaksanakan penghijauan dan perindangan lingkungan sekolah.

3.7  Seksi 6, Pembinaan kreativitas, keterampilan dan kewirausahaan.
Tujuan dari seksi ini ialah :
3.7.1        Meningkatakan kreatifitas dan ketrampilan dalam menciptakan suatu barang menjadi kebih berguna.
3.7.2        Meningkatakan kreativitas dan ketrampilan di bidang barang dan jasa
3.7.3        menngkatakn usaha koperasi siswa dan unit produksi
3.7.4        Melaksanakan praktek kerja nyata ( PKN )/pengalaman kerja lapangan             (PKL)/praktek kerja industri (Prakerim)
3.7.5        Meningkatakan kemampuan ketrampilan siswa melalui sertifikasi kompetensi siswa berkebutuhan khusus.

3.8  Seksi 7, Pembinaan kualitas jasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi yang terdiversifikasi.

Dalam seksi ini tujuannya adalah :
3.8.1        Melaksanakan Prilaku hidup bersih dan sehat
3.8.2        melaksanakan usaha kesehatan sekolah (UKS)
3.8.3        Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika, pisikotropika, dan zat adiktif (narkoba),   minuman keras, merokok dan HIV/AIDS
3.8.4        Meningkatkan kesehatan reproduksi remaja
3.8.5        Melakukan diversifikasi pangan
3.8.6        Melaksanakan pengamanan jajan anak sekolah
3.8.7        Memberikan Pendidikan gizi pada semua warga sekolah
3.8.8        mengukur statuz gizi seluruh siswa setiap 6 bulan ( 1 semester)
3.8.9        Melakuakan Penjaringan dengan bekerjasama dengan UPT  kesmas payangan
3.8.10    Melakukan komunikasi dengan siswa  lain
3.8.11    Mengukur status gizi untuk guru


3.9  Seksi 8, Pembinaan sastra dan budaya.
Program dari seksi ini adalah :
3.9.1        Mengembangkan wawasan dan ketrampilan siswa di bidang sastra, misalnya:
a.       Mengadakan extrakulikuler yang ada di sekolah.
b.      Mengikuti sanggar-sanggar yang dapat menanam wawasan dan meningkatkan keterampilan di bidang sastra dan budaya.
3.9.2        Menyelenggarakan festival/lomba, sastra dan budaya, misalnya ditingkat Sekolah, Kabupaten, Propinsi, dan Nasional mengadakan lomba:
a.       Tari
b.      Baca puisi
c.       Membuat cerpen
d.      Makekawin
e.       Pidato bhs.Bali
f.       Membuat mading, dll
3.9.3        Meningkatkan daya cipta sastra, misalnya:
a.       Mengadakan lomba yang dapat menggali kemampuan dan kreatifitas siswa di bidang sastra dan budaya.
b.      Membuat naskah drama, novel, cerpen yang bertemakan berhubungan dengan keadaan sekitar.
3.9.4        Meningkatkan apresiasi budaya, misalnya menyelenggarakan:
a.       darma wacana
b.      kekawin
c.       pidato bhs.Bali
d.      Majejaitan/banten

3.10  Seksi 9, Pembinaan Teknologi Informasi dan Komuikasi (TIK)
Seksi ini bertujuan dalam memanfaatkan TIK untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran,menjadikan TIK sebagai  wahana kreatifitas dan inovasi, dan memanfaatkan TIK untuk meningkatkan integritas kebangsaan.
Program dari seksi antara lain:
3.10.1    Memanfaatkan TIK untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran misalnya:
a.       Pemanfaatan ruang TC sebagai media pembelajaran
3.10.2      Menjadikan TIK sebagai wahana kreativitas dan inovasi misalnya :
a.      Mengikuti lomba-lomba TIK, dan olimpiade komputer.
3.10.3      Memanfaatkan TIK untuk meningkatkan itegritas kebangsaan.

3.11 Seksi 10, Pembinaan Komunikasi dalam Bahasa Inggris.
Tujuan dari seksi ini adalah Melaksanakan lomba debat dan pidato, Melaksanakan lomba menulis dan korespodensi, Melaksanakan kegiatan English Day, Melaksanakan kegiatan bercerita dalam bahasa inggris ( story telling ), Melaksanakan lomba Puzzles words / scrabble.
Program dari seksi antara lain :
3.11.1      Melaksanakan lomba debat dan pidato
3.11.2      Melaksanakan lomba menulis dan korespodensi
3.11.3      Melaksanakan kegiatan English day
3.11.4      Melaksanakan kegiatan bercerita dalam bahasa inggris (Story telling)
3.11.5      Melaksanakan lomba puzzles words / scrabble.

BAB IV
JADWAL KEGIATAN OSIS TAHUN 2010

JADWAL KEGIATAN OSIS TAHUN 2010
NO
Tanggal / Bulan
Jenis jadwal kegiatan OSIS
1.       
02 Desember 2010
Rapat penyusunan program
2.       
20  Desember 2010
Persembahyangan bersama (Purnama)
3.       
27  Desember 2010
Upacara bendera dan sidak
4.       
31  Desember 2010
Rapat bulanan
5.       
3 Januari 2011
Upacara Bendera dan sidak
6.       
4  Januari 2011
Persembahyangan bersama (tilem)
7.       
10  Januari 2011
Mengadakan Sidak
8.       
 17 Januari 2011
Upacara bendera dan sidak
9.       
19 Januari 2011
Persembahyangan bersama( (purnama)
10.   
24 Januari 2011
Sidak
11.   
31 Januari 2011
Upacara bendera dan sidak
12.   
2 Februari 2011
Persembahyangan bersama (tilem)
13.   
27 Februari 2011
Sidak
14.   
14 Februari 2011
Upacara bendera
15.   
17 Februari 2011
Persembahyangan bersama (purnama)
16.   
21 Februari 2011
Sidak
17.   
28 Februari 2011
Upacara bendera
18.   
28 Februari 2011
Rapat Bulanan
19.   
1 Maret 2011
Penempelan madding (X2)
20.   
4 Maret 2011  
Persembahyangan bersama (tilem)
21.   
7 Maret 2011
Sidak  
22.   
14 Maret 2011
Upacara bendera
23.   
19 Maret 2011
Persembahyangan bersama (purnama)
24.   
21 Maret 2011
Sidak
25.   
28 Maret 2011
Upacara bendera
26.   
31 Maret 2011
Rapat akhir
27.   
1 April 2011
Penempelan mading XI IPA 2
28.   
4 April 2011
Sidak
29.   
11 April 2011
Upacara bendera
30.   
18 April 2011
Sidak
31.   
21 April 2011
Rapat persiapan Saraswati
32.   
23 April 2011
Persembahyangan Bersama Odalan Saraswati
33.   
25 April 2011
Upacara bendera
34.   
27 April 2011
Siwaratri
35.   
30 April 2011
Rapat akhir bulan
36.   
2 Mei 2011
Persembahyangan bersama (tilem)
37.   
2 Mei 2011
Hardiknas
38.   
9 Mei 2011
Sidak
39.   
16 Mei 2011
Upacara bendera
40.   
20 Mei 2011
Upacara bendera Hari Kebangkitan Nasional
41.   
23 Mei 2011
Sidak
42.   
30 Mei 2011
Upacara bendera
43.   
31 Mei 2011
Rapat akhir bulan
44.   
1 Juni 2011
Penempelan madding XI IPA3
45.   
1 Juni 2011
Persembahyangan bersama (tilem)
46.   
6 Juni 2011
Sidak
47.   
13 Juni 2011
Upacara bendera
48.   
15 Juni 2011
Persembahyangan bersama (purnama)
49.   
20 Juni 2011
Sidak
50.   
27 Juni 2011
Upacara bendera
51.   
30 Juni 2011
Persembahyangan bersama (tilem)
52.   
31 Juni 2011
Rapat akhir bulan
53.   
1 Juli 2011
Penempelan madding X4
54.   
18 Juli 2011
Sidak
55.   
25 Juli 2011
Upacara bendera
56.   
30 Juli 2011
Persembahyangan bersama (tilem)
57.   
30 Juli 2011
Rapat akhir bulan
58.   
1 Agustus 2011
Sidak
59.   
1 Agustus 2011
Penempelan mading XI IPS
60.   
1 Agustus 2011
Rapat persiapan hut RI
61.   
8 Agustus 2011
Upacara bendera
62.   
13 Agustus 2011
Persembahyangan bersama (purnama)
63.   
15 Agustus 2011
Sidak
64.   
17 Agustus 2011
Upacara hut RI
65.   
22 Agustus 2011
Sidak
66.   
29 Agustus 2011
Upacara bendera
67.   
29 Agustus 2011
Rapat akhir bulan
68.   
3 September 2011
Penempelan madding X5
69.   
5 September 2011
Sidak
70.   
12 September 2011
Persembahyangan bersama (purnama)
71.   
19 September 2011
Upacara bendera
72.   
26 September 2011
Sidak
73.   
27 September 2011
Persembahyangan bersama (tilem)
74.   
30 September 2011
Rapat akhir bulan
75.   
1 Oktober 2011
Penempelan madding XI IPB
76.   
3 Oktober 2011
Upacara bendera
77.   
10 Oktober 2011
Sidak
78.   
10 Oktober 2011
Rapat tentang hut sekolah
79.   
11 Oktober 2011
Persembahyangan bersama
80.   
10-15 Oktober 2011
Interview calon pengurus osis baru
81.   
17 Oktober 2011
Upacara bendera
82.   
20 Oktober 2011
Hut Sekolah
83.   
21-25 Oktober 2011
Pelatihan calon pengurus osis baru
84.   
26 Oktober 2011
Persembahyangan bersama (tilem)
85.   
28 Oktober 2011
Upacara hari Sumpah Pemuda  dan Pelantikan Osis Baru




BAB V
PENDANAAN
Pemasukan
NO
URAIAN
JUMLAH
1
Sumbangan siswa
 Rp                                        69.550.000,00
Pengeluaran



NO
URAIAN
BYK
SATUAN
JUMLAH
1
Pelatihan OSIS dan Pelantikan
1
 Rp        3.500.000,00
 Rp      3.500.000,00
2
Pengadaan Kostim
60
 Rp             50.000,00
 Rp      3.000.000,00
3
Persembahyangan Purnama dan Tilem
22
 Rp             50.000,00
 Rp      1.100.000,00
4
Persembahyangan sehari-hari
335
 Rp              5.000,00
 Rp      1.675.000,00
5
MOS dan PSB
1
 Rp           300.000,00
 Rp         300.000,00
6
HUT Sekolah
1
 Rp        5.000.000,00
 Rp      5.000.000,00
7
Rapat rutin
12
 Rp              5.000,00
 Rp           60.000,00
8
Lomba Intern (Jeda Semester)
2
 Rp        2.100.000,00
 Rp      4.200.000,00
9
PKB
1
 Rp           200.000,00
 Rp         200.000,00
10
PORSENIJAR
1
 Rp      12.000.000,00
 Rp    12.000.000,00
11
Tirta Yatra (Batur-Besakih)
1
 Rp        1.500.000,00
 Rp      1.500.000,00
12
Saraswati
2
 Rp           150.000,00
 Rp         300.000,00
13
Lomba Akademik dan Non-akademik
tidak tentu
 Rp        5.000.000,00
 Rp      7.000.000,00
14
Bulan Bahasa
1
 Rp           500.000,00
 Rp         500.000,00
15
HUT RI
1
 Rp        9.500.000,00
 Rp      9.500.000,00
16
HUT Kota Gianyar
1
 Rp           100.000,00
 Rp         100.000,00
17
Studi Banding/Study Tour
tidak tentu
 Rp        2.000.000,00
 Rp      2.000.000,00
18
Suka Duka
tidak tentu
 Rp           150.000,00
 Rp         150.000,00
19
Perpisahan
1
 Rp        2.347.000,00
 Rp      2.347.000,00

English day
40
 Rp             35.000,00
 Rp      1.400.000,00

Pelatihan TIK
40
 Rp             35.000,00
 Rp      1.400.000,00

Pramuka, KKR, KRR, KS-PAN, PMR
1
 Rp        5.363.000,00
 Rp      5.363.000,00
20
Cadangan
10% dari anggaran
 Rp      6.955.000,00
TOTAL
 Rp    69.550.000,00

                                                                                          
                       Ketua Umum                                         Payangan, 1 Desember 2010
                                                                                              Bendahara Umum




          (Ni Wayan Saras Sasmita) `                              (Ni Kadek Anggi Julianti)
                         NIS. 1722                                                          NIS. 1698

Mengetahui,

                Kepala                                                     Wakasek Kesiswaan
     SMA N 1 Payangan                                     Koordinator Pembina OSIS
                                                                                                                                             



            (I Wayan Suwena, S.Pd)                               (Drs. I Made Suada, M.Pd)
         NIP:  19620521 198301 1 002                          NIP : 19661019 200003 1 005
BAB VI
PENUTUP
Demikianlah proposal tentang program OSIS 2009-2010 yang telah kami susun secara bertahap. Diharapkan kedepannya dapat dipatuhi dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh staf OSIS periode 2009-2010.Bila ada kesalahan dalam pembuatan proposal ini mohon dimaafkan. Saran yang membangun sangat kami harapkan.Sekian dan terima kasih.





                      Ketua Umum                                         Payangan, 1 Desember 2009
                                                                                              Sekretaris Umum




          (Ni Wayan Saras Sasmita) `                               (Ni Luh Gede Ratnadila)
                         NIS. 1722                                                          NIS. 1754

Mengetahui,

                Kepala                                                     Wakasek Kesiswaan
     SMA N 1 Payangan                                     Koordinator Pembina OSIS
                                                                                                                                             



            (I Wayan Suwena, S.Pd)                               (Drs. I Made Suada, M.Pd)
         NIP:  19620521 198301 1 002                          NIP : 19661019 200003 1 005