OSMOSIS
I. Tujuan
1.1 Mengetahui proses terjadinya peristiwa Osmosis
II. Landasan Teori
Transport melalui membran ada dua, yaitu transport aktif dan transport pasif. Osmosis termasuk peristiwa transport aktif. Selain osmosis, difusi juga termasuk transport aktif.
Osmosis adalah perpindahan zat (gas, padat, atau cair) dengan melalui membran semipermiabel dari larutan konsentrasi zat rendah (konsentrasi air tinggi) atau hipotonis ke larutan konsentrasi zat tinggi (konsentrasi air rendah) atau hipertonis.
III. Alat dan Bahan
2.1 Alat:
a. Gelas air mineral : 4 buah
b. Pisau : 1
c. Sendok : 1
2.2 Bahan:
a. Garam b. Kentang c. Air | |
IV. Waktu dan Tempat
Praktikum dilakukan di SMA N 1 Payangan pada bulan Oktober 2010.
V. Cara Kerja
3.1 Siapkan alat dan bahan!
3.2 Potong kentang bentuk dadu sebanyak 8 potongan
3.3 Masukkan air ke dalam gelas air mineral masing-masing dengan volume yang sama.
3.4 Masukkan garam ke dalam gelas (kecuali gelas 1) masing-masing sebanyak:
3.4.1 Gelas 2 : 1 sendok makan
3.4.2 Gelas 3 : 1 ½ sendok makan
3.4.3 Gelas 4 : 2 sendok makan
3.5 Masukkan potongan kentang sebanyak dua potong pada masing-masing gelas.
3.6 Tunggu selama 30 menit dan amati perubahan yang terjadi!
VI. Tabel Pengamatan
No | Gelas ke- | Hasil |
1 | 1 (tanpa garam) | Tetap seperti keadaan semula |
2 | 2 (I sdm garam) | Tekstur kentang agak lembek, volume air bertambah |
3 | 3 (1 ½ smd garam) | Tekstur kentang lebih lembek dari yang di gelas 2. Warna kentang agak pucat, warna air menjadi agak keruh |
4 | 4 (2 sdm garam) | Tekstur kentang lebih lembek dari yang di gelas 3. Warna pucat (lebih pucat dari yang di gelas 3), warna air lebih keruh dari yang di gelas 3. |
|
VII. Pembahasan
5.1 Pertanyaan:
a. Bagaimana peristiwa osmosis terjadi?
b. Mengapa orang yang digigit anjing, lukanya disiram dengan air garam?
5.2 Jawaban:
a. Peristiwa osmosis merupakan proses perpindanhan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi (hipertonik) ke konsentrasi pelarut rendah (hipotonik) melalui membrane semipermeabel. Pada percobaan ini, yang dimaksud larutan hipertonik adalah air garam. Hasil percobaan menunjukkan bahwa warna air menjadi pucat, hal ini dikarenakan zat warna dari kentang bergerak keluar menuju air garam (karena konsentrasinya lebih tinggi) dan hal tersebut terjadi secara osmosis. Selain itu, tingkat kepucatan air garam berbeda-beda, tergantung pada konsentrasi pelarut (banyak sedikitnya garam yang ditambahkan ke dalam air, semakin banyak garam yang ditambahkan, semakin besar pula konsentrasinya). Oleh karena itu, pada air yang paling banyak dicampurkan garam warnanya paling keruh.
b. Sesuai uraian di atas, telah kita ketahui bahwa peristiwa osmosis merupakan peristiwa berpindahnya molekul pelarut konsentrasi rendah ke molekul pelarut konsentrasi tinggi. Pada kasus bekas luka gigitan anjing, telah diketahui pula bahwa pada air liur anjing terdapat virus. Sehingga, pada saat menggigit terjadi perpindahan virus dari anjing ke manusia. Jika virus itu tidak diatasi, maka akan berakibat fatal. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengeluarkan virus ini adalah dengan menyiramnya dengan air garam. Hal ini disebabkan karena air garam merupakan larutan yang hipertonik terhadap kebanyakan sel. Proses keluarnya virus dari bekas luka gigitan terjadi secara osmosis, karena konsentrasi di sekitarnya (air garam) lebih tinggi dan virus bergerak ke luar. Akibatnya, virus mengalami penyusutan dan berakibat pada kematian virus.
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan di atas, dapat kami simpulkan, bahwa osmosis merupakan perpindahan molekul dari larutan hipotonis ke larutan hipertonis. Air pada gelas 4 menjadi paling keruh karena konsentrasinya paling tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar